Komnas HAM Ungkap Hasil Psikologi Forensik Voice Note Laskar FPI yang Tewas, Temukan Fakta Ini
ERA.id - Komnas HAM membeberkan hasil analisis ahli psikologi forensik terkait voice note atau rekaman suara para anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang terlibat dalam peristiwa bentrokan di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020.
Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan berdasarkan analisis dari psikologi forensik didapati karakter dasar pembicara para laskar FPI dalam voice note adalah bertahan dan melawan.
"Psikologi forensik memberikan pandangannya antara karakter dasar dari pembicaraan tersebut adalah base line-nya bertahan dan melawan," ungkap Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Selain itu, ahli psikologi forensik juga menangkap tidak adanya beban dalam percakapan di voice note tersebut.
"Jadi dalam pembicaraan voice note itu tidak ada beban, ketakutan dan sebagainya. Tidak ada beban katanya (ahli psikologi forensik)," kata Anam.
Dalam kesempatan itu, Komnas HAM juga menampilkan sejumlah tangkapan gambar dari rekaman CCTV di Tol Jakarta-Cikampek dan rekaman suara atau voice note.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan tangkapan gambar yang ditampilkan ini mengikuti dengan timeline dari voice note milik laskar FPI.
Misalnya, pada tangkapan gambar CCTV di KM 16 Tol Jakarta-Cikampek pukul 23.41.31-23.41.55 terdengar salah satu anggota laskar FPI memerintahkan agar rombongan pengawal Rizieq Shihab menghindar dari kejaran polisi.
"Artinya, dari voice note yang ada memang ada komunikasi, dan kemudian ada yang menginstruksikan bagaimana kemudian mobil-mobil pengawal itu untuk bertindak," kata Beka.