Franca Viola: Perempuan Pertama di Italia yang Menolak Dinikahi Pemerkosanya

ERA.id - Dulunya, hukum di Italia memperbolehkan perempuan diperkosa asalkan pelaku mau menikahi korbannya. Itu disebut "pernikahan pemulihan". Sewaktu Franca Viola mendobrak aturan itu, Italia kini mengubah normanya terhadap kekerasan seksual.

Franca Viola adalah perempuan pemberani yang lantang berbicara di Italia. Ia lahir dari keluarga petani di Italia Selatan. Ia pernah berpacaran dengan Filippo Melodia, seorang pria berumur 20-an yang dekat dengan keluarga mafia, selama enam bulan pada tahun 1963, sebelum ia menolak lamarannya.

Saat lamarannya ditolak, Filippo marah besar dan menginginkan agar Viola tetap bersamanya. Merasa bahwa ia adalah orang yang kebal hukum, Filippo menculik Franca Viola dan memperkosanya. Ceritanya, setelah ayah Viola pergi bekerja, Filippo dan 12 rekannya yang bersenjata merangsek masuk ke dalam rumah dan menculik Franca.

Di rumah tersebut, mereka memukul ibu Franca, tetapi ketika mereka mencoba untuk menculik Franca, adik Franca yang berumur 8 tahun, Mariano, tidak mau kakaknya dibawa pergi. Dibuatlah keputusan bahwa sebaiknya Franca dan adiknya dibawa kabur sekalian.

Mariano dibebaskan beberapa jam kemudian, tetapi Franca disekap selama 8 hari di rumah adik perempuan Filippo. Setelah Franca diperkosa, Filippo dan adik perempuannya berkata pada Franca bahwa ia tidak memiliki pilihan lain selain menikah dengan Filipo atau menjadi perempuan tidak berharga.

Franca kemudian dibebaskan dengan harapan bahwa ia akan memilih menikah dan bertemu keluarga Melodia, tetapi mereka meremehkan keberanian dan tekadnya. Saat itu Franca sadar kalau yang terjadi padanya adalah kekejian dan keluarganya mendukung keputusannya untuk menuntut penculiknya dengan tuduhan "kekerasan duniawi," dan intimidasi.

Filippo Melodia dan kawan-kawannya akhirnya dipenjara. Pada hari-hari berikutnya, proses pengadilan diperdebatkan. Berdasarkan norma sosial yang berlaku, perempuan belum menikah yang kehilangan keperawanannya adalah memalukan.

Karena Franca tetap tidak mau menikah dengan Filippo dan tak peduli dengan norma yang dianggapnya menyudutkan korban, ia dan keluarganya diasingkan, dianiaya oleh sebagian besar penduduk kota. Sikap Franca itu membuat kebun anggur dan lumbung milik keluarga mereka dibakar.

Untung, publik mendukungnya dan dengan cepat menjadi jelas bahwa “pernikahan pemulihan” bertentangan dengan opini publik. Banyak masyarakat Italia yang memandang apa yang terjadi pada Franca adalah kebiadaban. 

Setelah itu, Filippo Melodia divonsi 11 tahun penjara (selanjutnya diremisi menjadi sepuluh tahun), sementara teman-teman yang membantunya dihukum 4 tahun penjara. Dari sana, Franca memulihkan dirinya.

Setelah pulih, ia akhirnya dinikai teman kecilnya yang bernama Giuseppe Ruisi. Atas pernikahan tersebut, ia mendapat ucapan selamat dari Presiden Italia dan Paus. Karena sikap Franca itu juga, terbukalah jalan bagi banyak perempuan untuk maju.

Franca jadi ikon feminis di Italia. Untuk pertama kali dalam sejarah Italia, kekerasan seksual dan konsen mendapat sorotan. Orang-orang menjadi lebih peduli dan berjuang demi kesetaraan gender dan tempat yang lebih baik bagi perempuan di Italia. Franca kini dikenal sebagai sosok yang berani berkata "tidak!" di Italia.