Kebun Binatang Solo Ditutup Lagi, Bagaimana Nasib Pawang dan Satwanya?

ERA.id - Kebun Binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo ditutup kembali. Penutupan ini karena jumlah kasus Covid-19 di kota Solo terus meningkat. Disamping itu pascadibuka kembali, jumlah pengunjung di TSTJ juga sepi.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, Senin (1/2). Ia mengatakan ditutupnya TSTJ merupakan keputusan manajemen dan Pemkot Solo.

”Ini keputusan manajemen dan pak Wali (Wali Kota Solo),” ucapnya.

Bimo mengakui sejak dibuka kembali selama pandemi Covid-19 jumlah pengunjung belum kembali normal. Sebagai informasi, TSTJ pada bulan Maret 2020 lalu ditutup karena Pemkot Solo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19. Pada bulan Juni, manajemen memutuskan membuka kembali TSTJ dengan aturan pembatasan pengunjung.

Namun, sejak dibuka pada bulan Juni lalu, jumlah pengunjung belum bisa kembali normal. Pasalnya manajemen menerapkan aturan pembatasan usia pengunjung harus di atas 15 tahun.

”Padahal selama ini separuh pengunjung itu usianya di bawah 15 tahun. Kalau diprosentase sekitar 40 persen, sedangkan 40 persen lainnya orang tua yang mengantar anaknya, selain itu sisanya rombongan anak TK,” kata Bimo.

Selama masa pandemi ini jumlah pengunjung harian hanya sekitar 20 hingga 25 orang. Bahkan momen libur pun juga tidak mampu mendongkrak jumlah pengunjung. Dari situasi ini akhirnya manajemen mengambil kebijakan tidak menerima pengunjung.

Namun fungsi TSTJ sebagai lembaga konservasi tetap harus dijalankan. Sampai saat ini ketersediaan pakan untuk satwa di TSTJ masih mencukupi.

”Ya kami mencari cara untuk bertahan. Kami tetap ingin mengambil jalan yang terbaik,” katanya.

Sementara itu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan keputusan menutup TSTJ untuk umum. Saat ini pihaknya tengah membahas terkait penutupan ini. ”Kemarin dari rapat akhirnya ditutup dulu untuk umum,” kata Rudy.