Nabi Yusuf dan Nabi Muhammad, Mana Lebih Tampan?

ERA.id - Nabi Muhammad SAW selain dikenal memiliki budi pekerti yang luhur juga diketahui memiliki paras yang rupawan. Namun, agama Islam juga mengenal Nabi Yusuf AS yang juga dikaruniai wajah tampan. Bahkan kisah ketampanan Nabi Yusuf diceritakan dalam Al-Qur'an.

Namun, siapakah yang lebih tampan di antara keduanya, Nabi Yusuf AS atau Nabi Muhammad SAW?

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau yang akrab disapa Buya Yahya menjelaskan, bahwa jika diibaratkan rembulan adalah ketampanan seutuhnya. Maka ibaranya rembulan dibagi dua.

"Separuh untuk Baginda Nabi Muhammad SAW dan separuhnya lagi dibagi dua: seperempat untuk Nabi Yusuf, seperempatnya adalah untuk kita semuanya," kata Buya Yahya dalam video ceramahnya di Channel Buya Yahya Official Media.

Buya Yahya menceritakan bahwa ketampanan Nabi Yusuf pada masanya sempat membuat geger wanita-wanita di Mesir. Mereka terkagum dan terlena dengan ketampanan putra Nabi Yaqub AS ini.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an di Surat Yusuf ayat 31: "Tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum dengan keelokan wajahnya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata, 'Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.'"

Dalam kitab al-Mahabbah karya Imam Ghozali disebutkan, Imam Muhammad bin Asy'ats berkata pada masa Nabi Yusuf AS, penduduk Mesir pernah hidup selama empat bulan tanpa makanan. Jika mereka lapar, mereka cukup memandang Nabi Yusuf sehingga ketampanannya menjadikan mereka lupa akan rasa laparnya. 

Lalu apakah Nabi Yusuf lebih tampan dari Nabi Muhammad? 

Ulama sendiri berbeda pendapat dengan dalil yang mendasarinya. Sebagian ulama berpendapat bahwa maksud dari 'Yusuf punya setengah ketampanan seluruh manusia' ialah setelah ketampanan dari Nabi Muhammad SAW. Karena itu, yang paling tampan adalah Nabi Muhammad SAW dan ketampanan Nabi Yusuf adalah setengahnya.

Pendapat tersebut, sebagaimana dijelaskan Ibn al-Qayyim, didasarkan pada hadits riwayat Turmudzi dari Qatadah, dari Anas bin Malik RA: 

"Tidaklah Allah mengutus Nabi, kecuali berwajah tampan, dan suaranya bagus. Dan Nabi kalian SAW adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling indah suaranya." 

Dilansir islam.nu.or.id, Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna. Keindahan perangainya berbanding lurus dengan keelokan fisik tubuhnya. Wajahnya sangat tampan melebihi ketampanan manusia mana pun, bahkan dibandingkan dengan Nabi Yusuf sekalipun. 

Allah menganugerahi Nabi keindahan seutuhnya, tidak dibagi dengan yang lain. Berbeda dengan keindahan yang diberikan Allah untuk Nabi Yusuf ‘alaihis salam, beliau hanya menerima separuh keindahan dan separuh yang lain dibagi untuk makhluk di seluruh penjuru dunia.

Perawakan Rasulullah sedang, tidak terlalu pendek, tidak pula terlampau tinggi. Rambutnya ikal bergelombang, tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku.

Badannya gempal tidak terlampau gemuk, dagunya tidak lancip. Wajahnya dengan bentuk yang agak bundar merupakan yang paling tampan di antara manusia sejagat raya.

Kulitnya putih kemerah- merahan. Matanya hitam pekat. kedua bulu matanya memanjang tidak saling menempel, sehingga tampak indah sempurna. Ia lebih sering memandang ke arah bawah dari pada ke atas, menggambarkan sosok yang sangat tawadlu’ dan khusyu’.

Kepala dan jidatnya lebar. Hidungnya mancung. Mulutnya lebar dan wangi. Gigi serinya renggang. Saat berbicara, tampak ada cahaya yang memancar keluar di antara kedua gigi serinya. Pipinya lebar dan tidak tampak menjulur tulangnya.

Lehernya bak lukisan yang elok nan indah, bersih jernih layaknya warna perak. Bahunya bidang. Bulunya yang lebat memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya tebal dan halus. Laju langkahnya cepat dan tegap.

Saat menoleh, seluruh badannya ikut menoleh, menunjukan pribadi yang menghargai siapa pun. Di antara kedua bahunya terdapat khatam al-nubuwwah (tanda kenabian).

Perangainya amat lembut dan ramah. Sosoknya begitu berwibawa. Pasang mata yang melihatnya, pastilah akan langsung menaruh hormat padanya, meski baru pertama kali memandangnya. Siapa pun yang berkumpul dan mengenalinya, ia akan mencintainya.

Keringatnya putih bersih mengkilap bagaikan mutiara. Baunya yang sangat harum hingga Ummu Sulaim menjadikannya sebagai parfum. Sungguh aku bersumpah tiada parfum yang lebih wangi dari keringatnya.