Rambut Rusak dan Tak Sehat Bikin Stres, Pahami Dulu Bedanya Hair Fall dan Hair Loss
ERA.id - Rambut rontok merupakan isu yang tidak asing lagi dan sangat banyak dirasakan oleh wanita-wanita urban masa kini. Hal ini dibuktikan dengan data riset desktop yang menunjukan bahwa sepanjang tahun 2019, pencarian kata kunci ‘Shampoo Penumbuh Rambut’ di Google meroket 3,2 kali dibandingkan tahun sebelumnya.
Isu rambut rontok pun 4 kali lebih populer dibandingkan isu rambut rusak karena pewarnaan, dan 50% pencarian kategori beauty teratas di Google dan YouTube berfokus pada kata kunci ‘hair fall’ dan ‘hair growth’.
Namun apakah Anda tahu bahwa isu rambut rontok terbagi menjadi dua kategori, yaitu hair fall dan hair loss? Mari kita kenali bersama perbedaan mendasar antara hair loss dan hair fall.
Menurut Sitoresmi, Senior Education Manager, Kérastase Indonesia, perbedaan paling sederhana yang dapat segera terlihat adalah dengan mengamati bagaimana kerontokan tersebut terjadi.
“Jika helai rambut lepas pada saat proses keramas, ketika disisir, atau dikeringkan dengan handuk, maka itu termasuk hair fall. Sedangkan, hair loss terjadi apabila helai rambut banyak ditemukan lepas di bantal ketika bangun tidur. Kérastase pun mencatat bahwa sebetulnya banyak faktor internal dan eksternal yang dapat mempercepat kerontokan rambut," ujar Sitoresmi dikutip dari siaran resmi yang diterima Era.id
Hair fall adalah manifestasi dari pikiran (internal) dan lingkungan sekitar (eksternal). Hal-hal seperti stres akut, perubahan hormonal, dan pola diet ekstrem adalah faktor internal yang menentukan kesehatan akar rambut. Kemudian, lingkungan udara panas dan berpolusi tinggi, serta kebiasaan menata rambut dengan alat hair-styling panas menjadi faktor eksternal yang sudah sangat sering dirasakan oleh wanita urban yang dinamis dan ambisius.
"Sedangkan kondisi hair loss adalah hasil dari pengerasan kolagen yang terjadi pada lapisan kulit kepala," jelasnya.