Bendungan di Pacitan Dinamai Tukul oleh Jokowi, Apa Sih Artinya?
ERA.id - Diresmikannya Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, oleh Presiden Jokowi menimbulkan satu tanya: Apa sih artinya tukul? Maklum, banyak tukul hanya dikenal sebagai nama komedian (Tukul Arwana) atau aktivis 98 (Wiji Thukul).
Ternyata setelah dicek, tukul berarti tumbuh dalam bahasa Jawa. Itu juga didukung dengan harapan Presiden Joko Widodo bahwa Bendungan Tukul di kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dapat meningkatkan atau menumbuhkan indeks pertanaman di daerah tersebut.
"Bendungan ini bisa memberikan manfaat sangat besar yaitu untuk 600 hektare sawah dapat meningkatkan indeks pertanaman yaitu dari tadinya satu kali, satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija menjadi 2 kali tanam padi dan 1 kali tanam palawija," kata Presiden Jokowi di Bendungan Tukul, Pacitan, Jawa Timur pada Minggu (14/2/2021) kemarin.
Kata itu juga secara tidak langsung memberi harapan bahwa tanaman atau persawahan bisa tumbuh karena bendungan tersebut. Sekadar diketahui, indeks pertanaman (IP) adalah rata-rata masa tanam dan panen dalam satu tahun pada lahan yang sama.
"Bendungan ini sekali lagi memiliki peran sangat penting untuk pengendalian banjir, untuk mengairi sawah, air irigasi, dan juga penyediaan air baku yang di sini kurang lebih 300 liter per detik," tambah Jokowi.
Bendungan Tukul sendiri mulai dikerjakan pada 2013 untuk membendung sungai Telu di lahan seluas 44,81 hektare. Menurut Presiden Jokowi, Bendungan Tukul punya kapasitas tampung hingga mencapai 8,7 meter kubik air.
"Saya harapkan dengan berfungsinya Bendungan Tukul di Pacitan ini akan menjadi infrastruktur yang penting memperkuat ketahanan pangan dan juga memperkuat ketahanan air," tambah Jokowi.
Presiden Jokowi meminta agar pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten benar-benar bisa memanfaatkan infrastruktur sebaik-baiknya sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi daerah dan memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Meningkatkan produksi pertanian bagi daerah dan juga memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah," ungkap Presiden.
Total anggaran untuk membangun Bendungan Tukul mencapai Rp916 miliar. Bendungan ini memiliki tipe tipe urugan random dan Zonal Inti Tegak, dengan panjang bendungan adalah 233 meter, lebar puncak bendungan 10 meter dan tinggi bendungan 74 meter.
Bendungan tersebut juga dapat menjadi penggerak PLTA Mikrohidro sebesar 2 x 132 KW. Selain itu juga dapat mereduksi banjir hingga 44,86 m3/detik.
Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam peresmian tersebut, Bendungan Tukul diproyeksikan untuk mendorong produksi padi Jawa Timur yang diklaim sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia yaitu berkontribusi terhadap 18,17 persen gabah kering giling sebesar 10,02 juta ton atau setara 5,76 juta ton beras.
Khofifah juga mengatakan provinsi Jawa Timur menjadi produsen jagung tertinggi yaitu 6,6 juta ton atau 21,8 persen produksi jagung nasional.