Kabar Terbaru, Dokter Terawan Kembangkan Vaksin Corona, Bisa Diproduksi Massal 10 Juta Dosis Sebulan
ERA.id - Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang menggelar uji klinis fase dua terhadap Vaksin Nusantara. Vaksin Nusantara untuk penyakit Covid-19 itu dikembangkan oleh Dokter Terawan Agus Putranto sejak masih menjabat menteri kesehatan.
Dokter Terawan meyakini vaksin Covid-19 yang digagasnya akan menjadi revolusi vaksin karena dibuat berdasarkan individual. Uji klinis fase dua Vaksin Nusantara dilakukan secara terbuka.
"Kita sangat berbahagia karena ini sangat terbuka dan menarik. Sebuah revolusi di dalam vaksin yang tadinya konservatif menjadi sebuah yang individual," katanya di Rumah Sakit Dr. Kariadi, Selasa (16/2).
Vaksin Nusantara bersifat personalized sehingga aman bagi segala usia dan pasien dengan penyakit bawaan atau komorbid. Teknologi ini menggunakan darah pasien yang diinkubasi dan disuntik antigen, sebelum disuntikan kembali kepada pasien.
Dokter Terawan berharap Vaksin Nusantara bisa diproduksi secara massal bila dinyatakan lolos uji klinis di semua tahap. Hingga mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dokter Terawan menargetkan Vaksin Nusantara dapat diproduksi hingga 10 juta dosis setiap bulannya.
"Di kemudian hari produk massalnya bisa mencapai 10 juta per bulan. Dan diperkirakan akan membuat kemandirian vaksin," jelasnya.
RS Dr. Kariadi bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, RSPAD Gatot Soebroto, Aivita Biomedical dan Universitas Diponegoro untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dengan teknologi dan sel dendritik.
Dokter Terawan optimis bahwa Indonesia juga mampu dan mandiri dalam memproduksi vaksin Covid-19.
"Kita harus punya kemampuan untuk memproduksi sendiri dan kita harus punya kemampuan mandiri untuk membuat vaksin yang platformnya individual," jelasnya.
Ditambahkan Dokter Terawan, nantinya Vaksin Nusantara hanya satu kali suntik dan berlaku untuk semua tanpa terkecuali baik lansia, komorbid, penderita hipertensi ataupun auto imun.