Keunggulan Vaksin Nusantara, Vaksin Corona 'Made in' Dokter Terawan
ERA.id - Selain vaksin Merah Putih, saat ini ada vaksin COVID-19 buatan anak bangsa yaitu vaksin Nusantara. Kini Vaksin Nusantara sudah masuk uji klinis fase II di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Vaksin Nusantara menggunakan teknologi sel Dendritik di mana satu vaksin dibuat hanya diperuntukkan untuk satu orang sehingga disebut aman bagi orang yang memiliki komorbid. Adalah Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pemrakarsa pembuatan vaksin Nusantara.
Terawan mengatakan kerjasama antara PT. Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan RSUP dr. Kariadi Semarang melakukan pengembangan dan uji klinis Vaksin Nusantara.
"Uji klinis I yang selesai dengan hasil baik, imunitas baik dan hasil safety. Kan uji klinis I mengontrol safety dari pasien. Dari 30 pasien imunogenitasnya baik," jelasnya, Selasa (16/2).
Apa keunggulan Vaksin Nusantara? Terawan mengungkapkan, vaksin berasal dari sel dendritik autolog (komponen dari sel darah putih) yang dipaparkan dengan antigen protein S dari SARS-COV-2.
Sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2.
Vaksin Nusantara bersifat personalized sehingga aman bagi segala usia dan pasien dengan penyakit bawaan atau komorbid. Teknologi ini menggunakan darah pasien yang diinkubasi dan disuntik antigen, sebelum disuntikan kembali kepada pasien.
Dokter Terawan berharap Vaksin Nusantara bisa diproduksi secara massal bila dinyatakan lolos uji klinis di semua tahap. Hingga mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dokter Terawan menargetkan Vaksin Nusantara dapat diproduksi hingga 10 juta dosis setiap bulannya.
Ditambahkan Dokter Terawan, nantinya Vaksin Nusantara hanya satu kali suntik dan berlaku untuk semua tanpa terkecuali baik lansia, komorbid, penderita hipertensi ataupun auto imun.