Survei Membuktikan! Elektabilitas Parpol Koalisi Jokowi Merosot
ERA.id - Elektabilitas partai politik koalisi pemerintahan menurun usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu. Hasilnya, PDI Perjuangan dan Gerindra menurun meskipun masih menduduki teratas. Sementara Golkar terperosok dibandingkan dengan elektabilitas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, tren elektabilitas partai politik di awal tahun 2021 mengalami dinamika. Dikutip pada Rabu (24/2/2021), tercatat elektabilitas PDIP pada Januari 2021 mencapai 19,7 persen.
Hasil ini tak terlalu berbeda jauh dari hasil Pemilu 2019 yaitu 19,33 persen. Namun, jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas sebelumnya, elektabilitas PDIP menurun dari 23,1 persen pada Agustus 2020 dan 21,8 persen pada Oktober 2019.
Kemudian, Partai Gerindra juga mengalami penurunan dari hasil Pemilu 2019. Pada survei Litbang Kompas Januari 2021, Gerindra memiliki elektabilitas 9,6 persen. Sedangkan pada Pemilu 2019 lalu Gerindra mengantongi suara 12,57 persen.
Sementara pada dua survei Litbang Kompas sebelumnya Gerindra memiliki elektabilitas 12,6 persen pada Agustus 2020 dan 13,6 persen pada Oktober 2019.
Selanjutnya, elektabilitas Partai Golkar nampak merosot tajam. Pada Pemilu 2019 partai beringin itu menempati posisi kedua dengan suara 12,31 persen, tapi pada awal 2021 elektabilitasnya hanya 3,4 persen.
Jika dibandingkan dua survei sebelumnya juga menurun yaitu dari 5,9 persen pada Agustus 2020 dan 7,7 persen pada Oktober 2019.
- 3 Masukan Fahri Hamzah untuk Mengakhiri Ketidakpastian Hukum di Indonesia
- Nissa Sabyan Dinilai Polos dan Lugu, Ustaz Zacky Minta Isu Selingkuh Tak Dikaitkan dengan Hijab dan Sholawat
- Polri dan Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Bandar Narkoba Rusia Andrew Ayer
- Jokowi Buat Warga Maumere Berkerumun, Benny Harman: Saya Teringat Habib Rizieq
NasDem juga memiliki nasib yang sama dengan Golkar. Jika pada Pemilu 2019 lalu berhasil mengantongi 9,5 persen suara, hanya tinggal 1,7 persen elektabilitasnya hari ini. Sedangkan, pada dua survei sebelumnya hanya 2,5 persen pada Agustus 2020 dan 3,1 persen pada Oktober 2019.
Namun, terdapat sejumlah partai politik yang elektabilitasnya meningkat, yaitu Partai Demokrat, PKS dan PKB. Dibandingkan survei Agustus 2020, Partai Demokrat meningkat dari 3,6 persen menjadi 4,6 persen.
Sementara PKS meningkat dari 4,1 persen menjadi 5,4 persen. Kemudian PKB meningkat dari 4,7 persen menjadi 5,5 persen.
Meski belum setinggi hasil Pemilu 2019 lalu. Demokrat berhasil mengantongi 7,77 persen, PKS 8,21 persen serta PKB 9,69 persen.
Sementara, PAN dan PPP yang saat ini duduk di parlemen terancam tidak lolos jika pemilihan dilakukan saat ini. Hasil survei Libang Kompas, PAN hanya mengantongi elektabilitas 0,8 persen. Pada Pemilu 2019 lalu partai berlambang matahari ini memiliki suara 6,84 persen.
Sedangkan PPP hanya memiliki elektabiltas 0,5 persen. Sementara Pemilu 2019 lalu bisa mendapatkan suara 4,52 persen.
Namun, dalam survei Litbang Kompas Januari 2021 ini masih ada responden yang menjawab tidak tahu/golput sebesar 47,3 persen.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka yang digelar tanggal 27 Desember2020 - 9 Januari 2021.
Sebanyak 2.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan acak proporsional bertingkat di 34 Provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil lengkap survei elektabilitas Partai Politik Litbang Kompas:
1. PKB
Oktober 2019: 5,3 persen
Agustus 2020: 4,7 persen
Januari 2021: 5,5 persen
Hasil Pemilu 2019: 9,69 persen
2. Gerindra
Oktober 2019: 13,6 persen
Agustus 2020: 12,6 persen
Januari 2021: 9,6 persen
Hasil Pemilu 2019: 12,57 persen
3. PDIP
Oktober 2019: 21,8 persen
Agustus 2020: 23,1 persen
Januari 2021: 19,7 persen
Hasil Pemilu 2019: 19,33 persen
4. Golkar
Oktober 2019: 7,7 persen
Agustus 2020: 5,9 persen
Januari 2021: 3,4 persen
Hasil Pemilu 2019: 12,31 persen
5. Nasdem
Oktober 2019: 3,1 persen
Agustus 2020: 2,5 persen
Januari 2021: 1,7 persen
Hasil Pemilu 2019: 9,05 persen
6. Garuda
Oktober 2019: 0,3 persen
Agustus 2020: 0 persen
Januari 2021: 0,1 persen
Hasil Pemilu 2019: 0,50 persen
7. Berkarya
Oktober 2019: 0,3 persen
Agustus 2020: 0,1 persen
Januari 2021: 0,4 persen
Hasil Pemilu 2019: 2,09 persen
8. PKS
Oktober 2019: 5,3 persen
Agustus 2020: 4,1 persen
Januari 2021: 5,4 persen
Hasil Pemilu 2019: 8,21 persen
9. Perindo
Oktober 2019: 1,3 persen
Agustus 2020: 0,5 persen
Januari 2021: 0,6 persen
Hasil Pemilu 2019: 2,67 persen
10. PPP
Oktober 2019: 1,2 persen
Agustus 2020: 1,1 persen
Januari 2021: 0,5 persen
Hasil Pemilu 2019: 4,52 persen
11. PSI
Oktober 2019: 1,1 persen
Agustus 2020: 0,3 persen
Januari 2021: 0,2 persen
Hasil Pemilu 2019: 1,89 persen
12. PAN
Oktober 2019: 2,1 persen
Agustus 2020: 1,1 persen
Januari 2021: 0,8 persen
Hasil Pemilu 2019: 6,84 persen
13. Hanura
Oktober 2019: 0,8 persen
Agustus 2020: 0,9 persen
Januari 2021: 0,2 persen
Hasil Pemilu 2019: 1,54 persen
14. Demokrat
Oktober 2019: 4,7 persen
Agustus 2020: 3,6 persen
Januari 2021: 4,6 persen
Hasil Pemilu 2019: 7,77 persen
15. PBB
Oktober 2019: 0 persen
Agustus 2020: 0,1 persen
Januari 2021: 0 persen
Hasil Pemilu 2019: 0,79 persen
16. PKPI
Oktober 2019: 0 persen
Agustus 2020: 0 persen
Januari 2021: 0 persen
Hasil Pemilu 2019: 0,22 persen