YouTuber Korea Roemit Ungkap Fakta Miris di Balik Skandal Bullying yang Menimpa Deretan Selebriti Korea

ERA.id - Sepekan terakhir skandal bullying ramai menimpa deretan selebriti Korea, mulai dari Jo Byeong Gyu, Soojin (G)I-DLE, Hyunjin Stray Kids dan lainnya. Beredarnya kabar bullying ini dikatakan sebagai pengalihan isu dan buntut dari skandal bullying yang menimpa dua saudara kembar pemain voli profesional Korea, Lee Jae Yeong dan Lee Da Yeong.

Dilansir dari Foxcarolina.com, kedua pemain voli kembar itu dinyatakan sebagai pembully di masa sekolah mereka, setelah salah satu korban pembullyan mereka memberi pengakuan di komunitas online. Buntut dari skandal ini, Lee Jae Yeong dan Lee Da Yeong resmi dikeluarkan dari tim nasional Korea, klub mereka, tidak diikutsertakan dalam pertandingan, serta tidak diizinkan untuk berkarier sebagai pelatih atau pemain voli kembali.

Mengenai masalah yang tersebar ini, salah satu YouTuber yaitu Korea Roemit memberikan kejelasan kronologi terkait skandal bullying yang menimpa banyak selebriti ternama. Ia mengatakan bahwa yang terkena skandal bullying tidak hanya artis ternama saja, melainkan orang-orang biasa juga ikut terkena dampak isu ini. Ia menjelaskan bahwa saat ini masyarakat Korea yang pernah mengalami pembullyan merasa marah dan mulai memberikan kesaksian mengenai bullying yang mereka terima.

“Setelah masalah kedua pemain voli itu, muncul postingan-postingan tentang pembullyan. Jadi mulai muncul banyak korban-korban. Sebenarnya yang kena itu gak cuman artis, tapi ada juga PNS. Orang-orang mulai menunjukkan rasa marah yang tertimbun dalam dirinya,” ucap Hansol pemilik channel YouTube Korea Roemit.

Ia juga menjelaskan bahwa isu bullying artis Korea ini tidak dimaksudkan untuk mengalihkan suatu isu berat yang terjadi di Negeri Ginseng itu. Ia juga mengatakan bahwa skandal bullying deretan artis itu belum diketahui benar atau tidaknya. Namun yang pasti saat ini publik Korea sedang merasa marah akan kasus bullying yang tersebar dan banyak yang memberikan pengakuan meskipun sebagian  besar tak berdasar.

>