Milisi Ancam Serang US Capitol Lagi, Rapat DPR AS Dipercepat

ERA.id - Pasukan keamanan memperketat penjagaan di Gedung US Capitol, Washington, menyusul informasi bahwa beberapa anggota kelompok milisi domestik Amerika Serikat berencana melakukan serangan ke gedung tersebut guna mendongkel sejumlah politisi Partai Demokrat pada sekitar tanggal 4 Maret.

Berdasarkan laporan The Guardian, (3/3/2021), Badan Investigasi Federal (FBI), Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, dan kepolisian US Capitol telah menerima laporan intel mengenai ancaman plot penyerangan untuk "menembus penjagaan Gedung Capitol".

Kini pihak kepolisian setempat sedang bekerja sama dengan agen keamanan lokal, negara bagian, dan federal AS untuk mencegah ancaman di Washington tersebut.

Ancaman ini terjadi hampir dua bulan sejak terjadinya pemberontakan di dalam gedung Kongres AS pada 6 Januari, oleh sekelompok pendukung Donald Trump. Lima orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Peringatan dari pihak keamanan membuat para politisi AS mengubah jadwal jajak pendapat di bilik DPR, terkait RUU reformasi kepolisian. Jajak pendapat yang semula dijadwalkan untuk Kamis, dipercepat menjadi Rabu malam, seperti disampaikan pimpinan faksi mayoritas DPR AS, Steny Hoyer.

Pihak kepolisian Capitol menyatakan telah membuat "peningkatan signifikan terhadap sistem keamanan" di Capitol.

FBI awalnya menduga, berdasarkan percakapan di diskusi daring, serangan terjadi pada 4 atau 6 Maret. Pada Rabu, pihak keamanan di Capitol terlihat memberikan catatan mengenai ancaman tersebut.

Tanggal 4 Maret sendiri disebut-sebut sebagai tanggal 'inagurasi' yang sesungguhnya dari Donald Trump. Teori ini ditiupkan oleh kelompok konspirasi QAnon yang memprediksi bahwa pada Januari lalu Trump, bukan Biden, yang bakal dilantik.

Teori tentang kecurangan dalam pemilu AS telah disanggah berulang kali oleh berbagai pihak. Pejabat dari berbagai level pemerintahan meyakini bahwa pemilu AS 2020 merupakan salah satu yang paling aman dalam sejarah negara tersebut.