Pidato Bahasa Inggris Gibran Disorot: Tukang Martabak Pidato Depan Dubes UEA, Anies Resmiin Gardu Listrik
ERA.id - Pidato Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam acara groundbreaking Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo pada Sabtu (6/3) disoroti warganet. Tak hanya karena sosoknya sebagai anak Presiden Jokowi, netizen juga mengapresiasi pidatonya dalam bahasa Inggris.
Netizen lantas membandingkan performa Gibran sebagai pemimpin muda dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Gila... tukang martabak udah pidato didepan dubes UEA. Sementara Anies baru bisa resmiin gardu listrik dan AHY baru jadi Ketum Partai itupun udah dikudeta," tulis akun Twitter @Mochama****.
"Sepertinya kalian bedua harus jauh2 dari kadrun..."
Sementara itu akun @Mraja** membandingkan Gibran dan AHY yang sama-sama anak muda di dunia politik. Namun, berbeda dalam segi kinerja.
"Sama² anak muda sama² masih anak bawang didunia politik hanya perbedaan nya Gibran lebih siap terjun di dunia politik sedang AHY masih harus dituntun."
"Beda dong..anak yg lahir dr perjuangan,mental daya juang mereka lebih tangguh,siap menjadi pemimpin,sementara AHY ikutan baperan kayak bapake,apa aja dibelain mulu..kapan mandirinya..Tertawa berguling di lantai Tertawa berguling di lantai," tulis akun @MellyLia****.
"tukang martabak.....hebat.." kata akun @erasyha***.
Dilihat ERA.id dalam video yang beredar, Gibran terlihat percaya diri saat menyampaikan pidatonya pada acara groundbreaking yang juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Agama Yaqut Cholil. Ia tampak mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan masker berwarna hitam.
Dalam pidatonya, Gibran menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada putra mahkota Uni Emirat Arab yang diwakili oleh Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei yang telah menghibahkan masjid dan Islamic Center untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Untuk diketahui, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed menggunakan lahan hibah dari Pertamina di wilayah Gilingan, Solo, Jawa Tengah. Nama masjid tersebut diambil dari nama ayah putra mahkota UEA.
Pemerintah Uni Emirat Arab mengharapkan agar masjid ini tak hanya sebagai tempat ibadah saja, tapi juga sarana untuk saling menguatkan hubungan kedua negara.
Nama Presiden Jokowi di UEA sangat dihormati bahkan digunakan sebagai nama jalan dan masjid. Hal ini merupakan simbol eratnya hubungan kedua negara.