Terwujud Jadi Laki-Laki Seutuhnya, Aprilia Manganang Menangis: Ini Keinginan Saya
ERA.id - Mantan atlet voli putri nasional, Aprilia Manganang kerap dituding sebagai pria karena memiliki tubuh kekar dan gaya super tomboy. Ia telah berhenti dari dunia olahraga.
Kini, Aprilia Manganang tengah fokus menjadi anggota Korps Wanita AD (Kowad). Kerap disangka pria, siapa sangka rupanya Sersan Dua atau Serda Aprilia Manganang menderita kelainan reproduksi.
Dari hasil pemeriksaan, Serda Aprilia Manganang organ-organnya serupa dengan pria. Sejak kecil, ia merasakan perbedaan dirinya dengan perempuan lainnya.
Serda Aprilia Manganang saat ini masih di RSPAD Gatot Subroto. Dalam rangka pemeriksaan, seperti jumlah kadar hormon testoteron, urologi, hingga MRI.
Meski begitu, Serda Aprilia Manganang masih bisa melakukan video call bersama rekan-rekan awak media. Ia mengaku bersyukur karena keinginannya yang ingin diakui sebagai pria akan terwujud.
"Saya sangat bersyukur, Tuhan pakai bapak dan ibu. Saya terimakasih dengan dokter, saya bahagia selama puluhan tahun. Ini keinginan saya, ditahun ini bisa tercapai," tutur Aprilia Manganang saat melakukan video call di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Lebih lanjut, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika Perkasa mengatakan Serda Aprilia Manganang harus menjalani operasi dan pergantian status kependudukan dari semula perempuan ke pria.
Sejak lahir, Serda Aprilia Manganang adalah pria mengalami kelainan medis yakni hipospadia. Ia sebetulnya berjenis kelamin laki-laki.
"Jadi seseorang yang diberi nama Aprilia Manganang tidak seberuntung kita semua. Jadi saat dilahirkan anak ini memiliki kelainan pada sistem reproduksinya yang dalam termologinya hipospadias," ujar Jendral Andika Perkasa.
Saat pemeriksaan, rupanya Serda Aprilia Manganang memiliki ciri-ciri organ seperti pria.
"Dilihat dari pemeriksaan orologi sersan Manganang lebih memiliki organ-organ sama seperti laki-laki, bahkan tidak ada internal jenis kelamin wanita, sama dengan hormonal normal," tutur Jendral Andika Perkasa.
Kurangnya pengetahuan, saat dilahirkan orang tua dan paramedis di kampung Aprilia Manganang diputuskan sebagai gender perempuan.
Mendengar pengakuan dari Aprilia Manganang, Jendral Andika Perkasa menawarkan mantan atlet itu untuk pergi ke Jakarta dalam rangka pemeriksaan.
"Saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," tutur Jendral Andika Perkasa.
Jendral Andika Perkasa mengatakan Serda Aprilia Manganang tak kuat menghadapi banyak bullyan dari orang lain. Hal inilah yang membuat Aprilia Manganang untuk menjauh.
"Sering jadi ejek bullyan, sampai sekarang ada saja yang tanpa rem. Melihat langsung ditanya. Ini yang membuat sersan Manganang menjauh, tetapi dia lebih membatasi diri," kata Jendral Andika Perkasa.