Tak Pernah Menstruasi Selama Jadi Perempuan, Dokter Temukan Ini di Organ Reproduksi Aprilia Manganang
ERA.id - Mantan atlet voli putri nasional sekaligus Serda Dua (Serda), Aprilia Manganang menjalani perubahan nama dan penetapan status gender menjadi laki-laki yang digelar Pengadilan Negeri Tondano secara virtual pada Jumat (19/3/2021).
Rupanya, Aprilia Manganang mengidap hipospadias tipe serius. Hal ini diungkapkan oleh salah satu saksi, kolonel dr. Guntoro spesialis dokter bedah.
dr. Guntoro mengatakan pada 9 April 2020 Aprilia Manganang datang untuk memeriksa diri. Ia melihat Aprilia Manganang ciri-ciri postur tubuhnya condong ke arah pria.
"Pada 9 april 2020 datang memeriksa diri, saya periksa dalam keadaan secara umum. saya buka pakaiannya, posturnya cenderung laki-laki, dadanya bidang, pinggulnya besar, secara umum postur laki-laki," papar dr. Guntoro saat memberikan keterangan di Markas Besar TNI AD Jalan Veteran No. 5, Jakarta Pusat pada Jumat (19/3/2021).
Selain itu, dr. Guntoro mengatakan Aprilia Manganang memiliki penis hampir 2 cm. Saluran pipis juga harus buang air kecil dengan jongkok karena memiliki lubang saluran penis di bawah.
"Ini dikhususkan gender saya dapati ada penisnya dengan ukuran kecil daripada normal hampir 2 cm. Saya dapatkan kantong buah zakar ada dua testis kemudian saluran kencing tidak di ujung kemaluan, tapi dibawah buah zakar. Jadi, saya spesifik dia hipospadias," ujar dr. Guntoro.
dr. Guntoro mengatakan Aprilia Manganang mengungkap keluh kesahnya yang merasa memiliki psikis seperti pria.
"Pemohon mengeluhkan dia merasa secara psikis adalah laki-laki padahal selama ini dia berstatus mengidentifikasi di lingkungan sebagai perempuan. Dia pun ragu-ragu, dirinya laki-laki atau perempuan," tutur dr. Guntoro.
Aprilia Manganang juga tidak pernah menstruasi, tidak memiliki rahim, induk telur hingga vagina seperti perempuan pada umumnya.
"Keluarga mungkin menganggap dia perempuan. Jadi, saya tambahkan aprilia manganag tidak pernah menstruasi. Kita cek organ dalamnya, kita tidak menemukan rahim, induk telur dan vagina," tutur dr. Guntoro.
Malahan, dr. Guntoro menemukan prostat didalam organ reproduksi Aprilia Manganang. Padahal, tanda-tanda itu hanya dialami seorang pria. Aprilia juga melakukan operasi agar penis mengeluarkan pipis dan sperma.
"Malah saya menemukan prostat yang ada hanya laki-laki. Ada melakukan dua tahap operasi, jadi memang tujuan operasi agar bersangkutan pipis keluar diujung dan saluran mengeluarkan sperma," jelas dr. Guntoro.
Sampai saat ini, penyebab hipospadias yang dialami Aprilia Manganang masih belum diketahui. Namun yang jelas, penyakit ini dialami sejak anak-anak.
"Penyebab sampai sekarang belum diketahui, ini kelainan bukan jarang tapi sudah cukup sering di mana orangtua bingung dengan kelamin anaknya. Jadi, kelainan ini memang dialami sejak anak-anak," tutur dr. Guntoro.