Survei SMRC: 46 Persen Warga Mantap Divaksin, 29 Persen Menolak Vaksin

ERA.id - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru mengenai tingkat kesiapan masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Hasilnya, sebanyak 46 persen responden megaku bersedia divaksin, sedangkan 29 persen menolak.

"Ternyata temuan survei ini sangat banyak warga yaitu 29 persen warga yang tidak mau divaksin hanya 46 persen yang mantap mau di vaksin," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei secara daring, Selasa (23/3/2021).

Deni menambahkan, sebanyak 23 persen responden masih ragu-ragu disuntik vaksin. Sedangkan hanya dua persen yang tak menjawab pertanyaan.

Hasil survei ini, kata Deni, penting menjadi gambaran bagi pemerintah. Sebab, jika melihat target pemerintah untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity, jumlah dalam survei masih jauh dari target pemerintah yaitu 71 persen penduduk dari di Indonesia. 

"Kalau kita asumsikan pikir-pikir dulu dan tidak menjawab ini terdistribusi secara proporsional kepada dua kategori, akan atau tidak akan, maka yang mengatakan akan potensinya kalau proporsional baru 61 persen," kata Deni.

"Proporsi ini tentu masih kurang dari target yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu 71 persen," tambahnya.

Lebih lanjut, Deni mengatakan, jumlah responden yang menolak divaksin hampir sama dengan jumlah responden yang tak yakin dengan keamanan vaksin COVID-19 yang disediakan pemerintah. Dari survei SMRC, tercatat 64 persen responden sangat percaya atau percaya vaksin yang disediakan pemerintah aman. Namun 25 persen lainnya tidak percaya atau sangat tidak percaya dengan keamanan vaksin COVID-19 yang akan disuntikan.

"Ini bisa kita lihat bersama-sama bahwa sikap terhadap (keamanan) vaksin ini punya hubungan dengan kecenderungan perilaku warga untuk mau divaksin dan tidak," katanya.

Untuk diketahui, survei dilakukan pada 28 Februari-3 Maret 2021. SMRC melibatkan 1.220 responden yang dipilih lewat multistage random sampling. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.