Buntut Rekaman Rini, KPK Didorong Audit BUMN

Jakarta,era.id - Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra el Talattov menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melanggar etika karena membicarakan proyek dengan Dirut PLN Sofyan Basir secara personal. 

Menurut Abra, pembahasan proyek seharusnya dilakukan dalam rapat umum pemegang saham atau rapat bersama Kementerian BUMN dan PLN.

"Enggak etis, walau posisinya di BUMN, enggak boleh, karena posisinya vertikal, Menteri dan Dirut, ada conflict of interest. Membuat keputusan karena pengaruh dari Menteri BUMN kan ada potensi kolusi," kata Abra, kepada era.id, Senin (30/4/2018).

Abra menilai, berdasarkan rekaman pembicaraan yang beredar, sangat kental unsur conflict of interest saat Rini dan Sofyan membahas proyek storage Liquified Natural Gas (LNG) di Bojonegara, Cilegon, Banten. Pasalnya, dalam percakapan itu tercatut nama Ari, yang diduga kakak kandung Rini, Ari Soemarno. 

"Dalam percakapan itu Pak Sofyan itu nyebut nama Pak Ari, itu kental sekali conflict of interest-nya, itu harus dijauhi," ujar Abra.

Abra mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaudit Kementerian BUMN. 

"Saya mendorong KPK dan BPK mengaudit BUMN apakah itu ada dugaan aliran dana secara langsung atau ke pihak ketiga yang punya hubungan," imbuh Abra.

Baca Juga : LNG di Bojonegara, Proyek yang Dibicarakan Rini Soemarno

Sebelumnya, Beredarnya rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir bikin heboh. Dalam rekaman percakapan itu, Rini dan Sofyan diduga membicarakan pembagian fee proyek negara. 

Rekaman percakapan itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @om_gadun pada Jumat, 27 April 2018 dengan caption "Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutannya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI."

Dalam unggahannya, @om_gadun menyebarkan konten berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan "Rini Soemarno dan Sofyan Basir". Terakhir dilacak, akun ini telah berganti nama menjadi @pertahanan_sipil, setelah sebelumnya juga sempat mengganti nama menjadi @walikota_parung. 

Bahkan sebelum kasus ini mencuat, pada 2015, ketika isu reshuffle tengah mengemuka, rekaman percakapan Rini dan seseorang juga pernah beredar. Dalam rekaman itu, Rini marah-marah dan berkata “kalau memang saya harus dicopot, ya silakan! Yang penting presiden bisa tunjukkan kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu, saya pantas dicopot! Belum tentu juga presiden ngerti tugas-tugas saya, wong, presiden juga tidak tahu apa-apa.”

Saat itu, Rini tak banyak berkomentar. Bahkan, ia hanya berkata tak tahu menahu soal rekaman itu. Rini kemudian meminta wartawan menanyakan hal tersebut kepada pihak penyebar.

Tag: rekaman rini soemarno rini soemarno kpk