Fakta Menarik Mustafa Kemal Ataturk, Pernah Ganti Huruf Arab dengan Latin hingga Hapus Hukum Hijab
ERA.id - Nama Mustafa Kemal Ataturk mendadak jadi perbincangan setelah diusulkan menjadi salah satu nama ruas jalan di DKI Jakarta. Terlepas dari pro kontra terkait penamaan Ataturk sebagai nama jalan di Ibu Kota, Ataturk tercatat pernah melaksanakan modernisasi di Turki, di antaranya mengenalkan huruf Latin serta memperkenalkan pendidikan dan budaya ala Eropa.
Mustafa Kemal Ataturk menjabat sebagai perdana menteri pertama pada tahun 1920-1921 dan menjadi presiden Turki pertama pada tahun 1923 sampai kematiannya pada 1938.
Sebagai seorang tokoh besar yang menciptakan ideologi-ideologi dalam masa pemerintahannya, segala pemikiran dan teorinya disebut sebagai Kamalisme.
Berikut ini adalah fakta menarik tentang Mustafa Kemal Ataturk yang diusulkan jadi nama jalan di Jakarta:
Memiliki nama asli Ali Riza oglu Mustafa (Mustafa bin Ali Riza)
Mustafa Kemal Ataturk lahir dengan nama Ali Riza oglu Mustafa (Mustafa bin Ali Riza) pada 19 Mei 1881 di Salonica (sekarang Thessaloniki, Yunani), Kekaisaran Ottoman. Ayahnya bernama Ali Riza Efendi, seorang perwira milisi dan tukang kayu, sementara ibunya bernama Zubayde Hanim.
Sedangkan Nama tengah Ataturk, "Kemal" diberikan oleh guru matematikanya, Kapten Uskuplu Mustafa Efendi. "Kemal" memiliki arti kedewasaan.
Mustafa Kemal Ataturk kemudian menamatkan pendidikannya di Perguruan Militer Ottoman Konstantinopel pada tahun 1905 setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun sejak tahun 1902.
Terlibat dalam gerakan anti-monarki
Mustafa Kemal Ataturk pernah ditahan atas keterlibatannya dalam sebuah gerkan anti-monarki. Namun, ia berhasil dibebaskan berkat bantuan dari mantan direktur sekolahnya, Riza Pasha.
Karier Ataturk dalam militer sangat bagus berkat keberanian dan strategi perangnya yang bagus. Pada tahun 1919, Ataturk mengatur adanya pemberontakan . Saat perjanjian Sevres ditandatangani yang membagi Ottoman, Ataturk menginginkan kemerdekaan bagi Turki.
Menjadi presiden pertama Republik Turki
Setelah menandatangani traktat Lausanne pada 29 Oktober 1923 yang juga menjadi tanda berdirinya Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk menjadi presiden pertama.
Saat menjadi seorang presiden, Mustafa Kemal Ataturk menganalisis sejumlah negara-negara Barat dalam upaya memodernisasi Turki.
Ataturk yang dikenal sebagai seorang pemimpin militer yang efisien mengubah Turki menjadi modern, demokratis, dan sekuler.
Menerapkan Sekulerisasi
Mustafa Kemal Ataturk menerapkan sekulerisasi di Turki. Beberapa wujud sekulerisasi yang diterapkannya di antaranya menjauhkan pemerintahan dari agama dan mengganti huruf Arab menggunakan huruf Latin.
Dia juga mengenalkan kelendar Georgian dan mendesak masyarakatnya untuk berbusana seperti orang Barat.
Ataturk juga menghapus hukum hijab bagi perempuan dan memberi mereka hak politik.
Kebijakan Ataturk tentang sekulerisasi ini kemudian menjadi hal yang kontroversial dan memicu banyak perdebatan.
Meninggal di Istana Dolmabache
Pada tahun 1937, kondisi Ataturk mulai mengalami penurunan. Ia menderita sirosis di livernya. Namun, selama perawatan Ataturk tetap menjalani kegiatan seperti biasanya. Pada 10 November 1938, Ataturk meninggal di usia 57 tahun.
Kemudian pada 10 November 1953, 15 tahun setelah kematiannya, ia dipindahkan sarkofagus seberat 42 ton. Sarkofagus tersebut berada di mausoleum Anitkabir yang berada di Ankara.
Demikian fakta-fakta menarik Mustafa Kemal Ataturk yang diusulkan menjadi nama jalan di Jakarta.
Ingin tahu tentang berita menarik lainnya? Pantau ERA.id dan ikuti media sosial kami.