Mengawal Kelanjutan Hidup Anak-anak Pelaku Teror
Surabaya, era.id - Empat orang anak terduga teroris selamat setelah bersinggungan dengan ledakan beruntun yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari 30 jam, Minggu malam (13/5) hingga Senin pagi (14/5). Salah satu dari mereka, anak berinisial AIS (8) bahkan sempat dilibatkan dalam aksi penyerangan di Mapolrestabes Surabaya, Senin. Dalam serangan pukul 08.50 WIB itu, AIS dibawa oleh rombongan bermotor pelaku bom bunuh diri.
Peristiwa peledakan terjadi begitu cepat. Merujuk rekaman CCTV dan keterangan dari berbagai sumber, para terduga teroris melakukan pergerakan menggunakan dua sepeda motor. AIS dibawa oleh sepeda motor yang berada di depan bersama dua orang dewasa lainnya. Di motor lain yang berada di belakang, dua orang dewasa berboncengan. Kedua motor berjalan beriringan. Sesampainya di pos jaga, saat petugas coba melakukan pemeriksaan, ledakan pun terjadi.
Saat ledakan terjadi, AIS terpental dan selamat. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. "Dua motor, satu yang paling kecil berada di paling depan, terlempar dan selamat," ungkap Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin dalam jumpa pers. Dalam sebuah video yang beredar luas, pascaledakan terjadi, terlihat AIS masih sempat berdiri, meski tampak sempoyongan, sebelum akhirnya dibopong oleh seorang anggota polisi dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya kemudian.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Timur menyebut AIS sebagai saksi penting untuk mengungkap kasus ini. Karenanya, polisi akan menyiapkan perlakuan khusus baginya. "Ini saksi paling penting. Biarkan dia dulu dirawat," kata Tito.