Cabut Aturan Pembatasan Covid-19, Inggris Nyatakan Siap Hidup Berdampingan dengan Pandemi
ERA.id - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan rencana untuk mengakhiri aturan isolasi dan penyediaan tes PCR gratis di Inggris. Johnson mengungkap masyarakat akan memasuki fase hidup berdampingan dengan Covid-19.
Pembukaan perbatasan Covid-19 di Inggris ini terjadi setelah sehari Ratu Elizabeth II dinyatatakan positif Covid-19. Inggris lewat Boris Johnson mendeklarasikan pencabutan perbatasan ketat yang selama ini diberlakukan.
"Hari ini bukan hari dimana kita bisa mendeklarasikan kemenangan atas Covid, karena virus ini tidak akan hilang. Tapi ini adalah hari di mana semua upaya dua tahun terakhir akhirnya memungkinkan kita untuk melindungi diri kita sendiri sambil memulihkan kebebasan kita sepenuhnya," kata Boris Johnson, dikutip CNN, Selasa (22/2/2022).
Pencabutan perbatasan di Inggris akan dilakukan secara bertahap dan harus mendapat persetujuan di parlemen. Persyaratan hukum untuk isolasi setelah positif Covid-19 akan berakhir pada 24 Februari 2022. Meski pun demikian, saran dari pemerintah yang mengharuskan orang yang positif menjalankan isolasi akan tetap berlaku.
Sementara itu, orang yang telah menerima vaksin dan melakukan kontak erat dengan terkonfirmasi Covid-19 tidak akan lagi diminta untuk melakukan tes selama tujuh hari. Bagi orang yang belum menerima dosis vaksin tidak akan diwajibkan secara hukum untuk isolasi.
Bukan hanya itu saja, para pekerja juga tidak lagi diharuskan memberi tahu atasan mereka bila dinyatakan positif Covid-19. Begitu juga dengan orang-orang yang pernah melakukan kontak erat tidak akan lagi dilacak oleh pemerintah.
Sebagai hasil dari perubahan tersebut, pemerintah akan menghapus beberapa dukungan keuangan yang telah ditawarkan bagi mereka yang tidak dapat bekerja dari rumah jika mereka dinyatakan positif mulai 24 Maret 2022.
Inggris juga menetapakan mulai 1 April 2022, pemerintah tidak akan lagi memberikan tes cepat gratis untuk publik, meski pun mereka tidak mengatakan berapa biaya paket tes tersebut.
Dari skema yang dibuat oleh pemerintah Inggris, pengujian akan jauh lebih ditargetkan di lingkungan seperti rumah sakit, panti jompo, dan tempat lain di mana orang-orang yang rentan dapat mudah terpapar virus.
Johnson juga mengatakan bahwa, pemerintah tidak lagi mewajibkan orang untuk membawa sertifikasi status Covid di dalam negeri di Inggris.
"Hanya karena tingkat kekebalan sangat tinggi dan kematian sekarang, jika ada, di bawah yang biasanya Anda harapkan untuk sepanjang tahun ini, kami dapat mencabut pembatasan ini," kata Johnson.
"Dan hanya karena kita tahu Omicron tidak terlalu parah, pengujian untuk Omicron pada skala kolosal yang telah kita lakukan sekarang jauh lebih berharga dalam mencegah penyakit serius," tambahnya.
Lebih lanjut, pemerintah Inggris akan tetap melanjutkan sistem pengawasan domestik yang melacak penyebaran virus dan kemungkinan adanya varian baru. Pemerintah Inggris juga akan melanjutkan program vaksinasi bagi warganya.
Kami juga pernah menulis soal Terungkap! Varian Omicron Lebih Mudah Reinfeksi atau Infeksi Ulang, Penjelasan Ahli: 5 Kali Lebih Besar Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!