Ibas Temukan Ada Minyak Goreng yang Harganya Capai Rp90.000 per Liter di Ngawi: Itu Realitanya
ERA.id - Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyoroti kelangkaan minyak goreng serta kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang terjadi belakangan ini.
Pria yang akrab disapa Ibas ini mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok sangat menyulitkan masyarakat.
Ibas meminta, pemerintah pusat dan daerah, khususnya Kementerian Perdagangan dan dinas terkait, untuk melakukan serangkaian kegiatan operasi pasar.
“Selain itu juga melakukan pendekatan secara langsung ke kepala pasar, pedagang, maupun distributor. Hal itu demi menstabilkan harga bahan pokok, khususnya minyak goreng,” kata Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro, saat menggelar operasi pasar murah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (8/3).
Terkait kelangkaan minyak goreng sampai saat ini, Ibas berharap produsen sawit atau minyak goreng terus meningkatkan produksinya. Hal itu agar tercapai kebutuhan dalam negeri, sehingga minyak goreng tidak menjadi langka. Dalam operasi pasar murah di daerah pemilihannya, Ibas menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng. Menurutnya, kelangkaan minyak goreng banyak dirinya temui di lapangan.
"Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging dan yang paling gaduh adalah minyak goreng," ujar legislator dapil Jatim VII tersebut.
Menurut Ibas, harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan. "Di Ngawi, saya bertanya dengan kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar Rp14 ribu hingga Rp17 ribu. Akan tetapi, realitanya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, bahkan ada yang sampai Rp90 ribu per liter,” sambung Ibas.
Di sela-sela operasi pasar Ibas juga menyempatkan waktunya untuk berdialog langsung dengan para pedagang yang sedang mengantre.
"Harga jual minyak sekarang berapa, Bu?" tanya Ibas yang dijawab kompak oleh para pedagang, “Mahal, Pak!” "Kalau kemarin seliter harganya Rp20 ribu dan bisa lebih," imbuh salah satu pedagang.
"Naiknya lumayan, ya, berarti. Hari ini ikut beli di pasar murah tapi jangan borong banyak-banyak, ya, biar yang lain juga kebagian. Satu orang dua liter cukup," pesan politisi dari Demokrat ini.
Dengan adanya kawalan bantuan minyak goreng dari Ibas di Dapil Jawa Timur VII, Supriyanto selaku penjual warung makan merasa sangat terbantu. “Terima kasih, Mas Ibas, sudah diberi bantuan minyak goreng murah. Ini adalah hal yang bagus, bisa membantu rakyat yang lemah. Minyak goreng kan sekarang harganya tinggi, ini sangat lumayan bisa untuk modal saya jualan makanan di warung, sehingga saya bisa tetap untung,” ucapnya.
Selain mendengar dan melakukan serangkaian kegiatan operasi pasar demi menstabilkan harga bahan pokok, Ibas juga mengingatkan pemerintah agar mencari solusi untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan termasuk kelangkaan minyak goreng.
“Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat, akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya,” imbuh Ibas.
Kami juga pernah menulis soal Menteri Perdagangan Klaim Pasokan Minyak Goreng di Jakarta Berlimpah: Barangnya Cukup untuk Satu Bulan Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!