ERA.id - Presiden Joko Widodo mengaku tidak mudah mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan keuangan negara di tengan situasi yang sulit seperti sekarang ini. Menurutnya, kesulitan ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja tetapi juga seluruh negara di dunia.
"Betapa sulitnya situasi saat ini, betapa tidak gampangnya mengelola APBN, mengelola keuangan dalam situasi yang sangat extraordinary ini. Dan kita tahu dunia sekarang ini pada situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang. Semua negara merasakan. Semua negara. Bukan hanya negara kita. Sulit, sangat sulit," kata Jokowi dalam acara sidang terbuka senat akademik Dies Natalis Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (11/3/2022).
Jokowi mengungkapkan, situasi sulit yang tengah dihadapi dunia saat ini salah satunya karena pandemi Covid-19. Namun, belum reda masalah pandemi, muncul konflik antara Rusia dan Ukraina.
Sebelumnya, juga terjadi disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0. Hal tersebut membuat banyak negara tergagap.
"Dihantam lagi oleh disrupsi akut karena pandemi yang tidak kita duga-duga, tambah pusing kita semuanya. Semua negara tambah pusing semuanya," kata Jokowi.
"Pusingnya belum reda, tambah lagi ada perang. Sudah bertubi-tubi, betapa sekali lagi pengelolaan tadi yang disampaikan oleh ibu menteri keuangan itu betapa sangat sulitnya," imbuhnya.
Jokowi mengaku, kepusingan itu diungkapkan banyak negara. Beberapa hari yang lalu misalnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga Perdana Menteri Fumio Jepang yang mengungkap kondisi sulit yang dihadapi dunia hari ini. Yaitu terkait pandemi hingga terjadinya perang.
"Pandemi yang belum rampung, kemudian ada tambahan perang. Sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi. Sangat sulit diprediksi," kata Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kondisi ini makin menggambarkan masa depan global semakin penuh ketidakpastian. Saat ini hal yang dulu tidak diperkirakan banyak pihak, semuanya terjadi.
"Hal-hal yang dulu tidak kita perkirakan semuanya muncul semuanya. Kelangkaan energi. Sekarang semua negara mengalami. Tambah perang, harga naik lipet," ujar Jokowi.
Pemerintah, kata Jokowi, masih menahan-nahan harga yang disebabkan terjadinya krisis energi. Misalnya, harga minyak dunia sudah naik.
"Dua kali lipat. Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga. Kita di sini masih nahan-nahan. Bu Menteri saya tanya, gimana bu tahannya sampe berapa hari ini? Kita nahan-nahan terus," ujar Jokowi.
Meski begitu, Jokowi mengklaim Indonesia bisa menghadapi situasi sulit itu dengan baik. Dia menyebut, Indonesia mampu mengelola keuangan dan Covid-19 lebih baik dibanding negara lain.
"Tetapi, alhamdulillah kita bisa menjalaninya, mengelola keuangan, mengendalikan Covid dengan baik kalau dibandingkan dengan negara-negara lain," ujarnya.
Kami juga pernah menulis soal PDIP Pastikan Pertemuan Megawati-Jokowi di Rumpin Tak Bahas Penundaan Pemilu: Sikap Keduanya Senafas, Tunduk Konstitusi Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!