Kasihan Anies, Kerjanya Cuma Dianggap 'Kosmetik' Doang
ERA.id - Kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap sebagai 'kosmetik' belaka oleh Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana.
Maksudnya, Anies hanya memoles dengan keindahan, namun minim kemajuan yang signifikan.
"Kami bisa menyimpulkan tidak ada program pembangunan Jakarta yang signifikan. Hanya sifatnya kosmetik-kosmetik yang cantik untuk menyembunyikan progres yang tidak signifikan ini," katanya beberapa waktu lalu.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengungkapkan, ada lima hal yang ia sebut sebagai kemunduran di Jakarta.
Pertama transparansi anggaran, kedua penuntasan banjir, ketiga program uang muka (DP) rumah nol persen, keempat pembangunan fase lanjutan LRT Jakarta, dan kelima program untuk UMKM.
William mengungkapkan, soal transparansi anggaran pihaknya merasa kesulitan memantau anggaran mulai proses penghitungan hingga hasil akhir dari anggaran itu.
"Kami bisa melihat hanya anggaran yang sifatnya 'general' (umum) atau kami sebut sebagai pagu anggaran. Kami tidak bisa melihat komponen terkecil dari anggaran, ketika proses anggaran itu sedang direncanakan," ucapnya.
Kedua, terkait pengendalian banjir yang ia sebut Anies belum melakukan penambahan normalisasi sungai, sehingga prosesnya tersendat.
Anies, kata dia, justru melakukan program yang dinilai tidak signifikan misalnya gerebek lumpur atau sumur resapan, begitu juga konsep naturalisasi juga belum dikerjakan.
"Padahal program ini (normalisasi) sudah didukung anggaran dan disahkan DPRD DKI bersama Pemprov DKI kurang lebih Rp2 triliun selama Pak Anies menjabat," ucapnya.
Ketiga, terkait DP nol persen dengan target saat kampanye mencapai 250 ribu, namun hingga kini baru mencapai 1.500 unit.
"Jadi, tidak sampai angka satu persen. Bahkan kami ingat, itu target DP nol sempat ingin diturunkan menjadi 29 ribu unit," katanya.
Keempat, lanjut dia, soal kelanjutan fase kedua proyek LRT Jakarta belum dimulai. "Kami kembali lagi mempertanyakan bagaimana cara Anies menuntaskan masalah kemacetan di Jakarta," ucapnya.
Kelima, lanjut dia, soal program UMKM dengan target Oke Oce menciptakan 200 ribu wirausaha.
"Pak Anies mengklaim sudah ada 285 ribu pendaftar Oke Oce artinya secara kertas sudah melampaui target tapi kalau diteliti lebih dalam ternyata itu adalah yang mendaftar bukan yang mendapatkan akses permodalan. Data kami yang dapat akses modal hanya enam ribu pendaftar," katanya.
Kami juga pernah menulis soal Puan Berpeluang Gandeng Anies atau Ridwan Kamil di Pilpres 2024, Bakal Dahsyat? Kamu bisa baca di sini.
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!