Viral Dosen UNM Makassar Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Bungkam Takut Nilainya Jelek

ERA.id - Pemilik akun @berjisung di Twitter menceritakan pelecehan seksual yang dialami oleh temannya di salah Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan.

Ia pun menceritakan sedetail mungkin kasus yang dialami temannya yang bernama Putri (nama samaran).

"Aku sempat baca tipis-tipis, dan kata korban, beliau ini dalam mengajar maupun bimbingan katanya memang suka melakukan kontak fisik ke mahasiswinya. Menurut informasi, kasus ini memiliki banyak korban karena ini bermula dari 2012 dan berlanjut sampai sekarang," tulis akun @berjisung.

Ternyata bukan hanya Putri saja yang menjadi korban, namun ada beberapa korban yang mengalami perbuatan tak terpuji tersebut dari dosen berinisial HB yang merupakan dosen jurusan Teknik Elektro.

Korban, Putri menceritakan kronologinya, ia sempat diraba pahanya oleh dosen tersebut namun karena spontan, ia pun menepis tangan dosen yang telah terlanjur mengenai badannya.

"Kejadiannya di tanggal 17 April 2022. Tiba-tiba na raba pahaku tapi langsungka menghindar, adaji temanku liatka," ucap Putri dalam keterangannya.

Akibat kejadian tersebut, jika bertemu dengan HB ia pun sekuat mungkin menghindari kontak mata dan lebih memilih menunduk daripada bertatapan dengan dosen tersebut.

Selain itu, dari pengakuan mahasiswi lainnya, ia sempat mendapatkan pelecehan tersebut saat pembelajaran telah usai. Saat itu, HB mencium tangannya tanpa seizinnya.

"Setiap diakhir perkuliahan, sebelum pulang mahasiswa/i terlebih dahulu bersalaman dengan dosen. Tapi dosen A malah mencium tanganku, padahal saat itu bulan ramadan," kata mahasiswi berinisial AB dalam keterangannya.

Tak hanya itu, HB juga pernah mendapatkan perlakuan tak senonoh ketika sedang mengurus nilai. Dihadapannya, terduga pelaku tiba-tiba meraba kakinya.

"Sempat menegur dosen tersebut atas tindakannya yang mengelus dan meraba betis saya, namun malah tidak digubris sama sekali. Dosen tersebut malah bilang, "Dingin juga kaki mu"," ungkap HB.

Namun mirisnya, para korban tak bisa berbuat apa-apa karena takut nilainya akan menjadi jelek. Akhirnya, keinginan untuk melaporkan pun tak terealisasikan.