Amelia Earhart: Kolektor Cacing yang Jadi Penerbang Lintas-Atlantik

| 24 Jul 2020 15:30
Amelia Earhart: Kolektor Cacing yang Jadi Penerbang Lintas-Atlantik
Potret Amelia Earhart diambil di Los Angeles, 1928 (Wikimedia Commons)

ERA.id - Amelia Earhart adalah penerbang sejati. Di usia 34 tahun, ia menjadi pilot wanita pertama yang melakukan penerbangan non-stop lintas Samudera Atlantik

"Oh, Pidge, rasanya seperti terbang!" kata Earhart usai meluncur dengan kotak perkakas kayu dari atap rumahnya. Saat itu tahun 1904 dan ia baru berumur 7 tahun. Ia, dibantu oleh pamannya, berhasil membuat trek seluncur yang diinspirasi sebuah wahana roller coaster di St. Louis. "Penerbangan" Earhart yang pertama itu berakhir dramatis karena kotak perkakas yang ia pakai meluncur pun hancur dan pakaiannya sobek. Namun, meski bibir terluka ia mengaku merasakan "sangat gembira".

Lahir di Atchison, Kansas, AS, Amelia mengisi masa kecilnya dengan memanjat pohon, memburu tikus dengan senjata rifle, dan bermain seluncur dari atas bukti. Ia, dan kakaknya Grace "Pidge" Earhart, mengoleksi "cacing, belatung, dan kodok kayu". Mereka berdua sangat suka berkeliaran di sekitar rumah, meski merasa risih karena banyak anak perempuan di daerah itu yang selalu memakai rok.

Setelah melewati masa remaja yang sulit, Earhart lantas pergi ke Toronto, Kanada pada tahun 1917. Saat itu, Perang Dunia I sudah berkobar, dan Earhart melihat para tentara pulang dengan terluka. Ia lantas ikut pelatihan perawat, lalu ditugaskan di Rumah Sakit Militer Spadina.

Sejarah mencatat bahwa satu tahun kemudian, pada 1918, terjadi pandemi influenza. Earhart yang awalnya merawat pasien flu di Toronto pun akhirnya harus terkapar juga akibat mengalami pneumonia dan sinusitis. Sinus yang ia alami mengakibatkan rasa sakit dan tekanan pada area salah satu bola matanya, serta masalah lendir pada hidung dan tenggorokannya. Penyakit sinus ini juga yang mempengaruhi karir penerbangan Earhart di masa depan.

Burung Kenari

"Aku mau jadi pilot. Maukah kau mengajariku?" kata Amelia kepada Anita Snook, seorang pionir pilot perempuan, yang menggelar latihan penerbang di Kinner Field, California. Earhart memang sedang kesengsem ingin terbang setelah pada 28 Desember 1920 menumpang pesawat Frank Hawks untuk terbang selama 10 menit. Dalam batinnya dia hanya ingin bisa menerbangkan pesawat.

Ia akhirnya menjalani latihan terbang pertamanya pada 3 Januari 1921. Ia menggunakan pesawat Curtiss JN-4. Tiap latihan, ia harus mengendarai bus hingga pemberhentian terakhir, lalu lanjut berjalan kaki sejauh 6 kilometer. Berambut panjang, ia juga memotong rambutnya hingga pendek, mirip gaya rambut para penerbang perempuan lainnya. Enam bulan kemudian, di musim panas 1921, Earhart membeli pesawat berbaling ganda Kinner Airsler yang ia namai The Canary, atau "Burung Kenari".

Pada 22 Oktober 1922, terbang di ketinggian 4.300 meter, Earhart mematahkan rekor ketinggian untuk kelas pilot perempuan. Ia pun menjadi pilot perempuan ke-16 di Amerika Serikat yang mendapat lisensi pilot penerbang oleh Fédération Aéronautique Internationale (FAI).

Si Karung Kentang

"Maukah kamu terbang menyeberangi Samudera Atlantik?" Suara Kapten Hilton H. Railey terdengar di seberang telepon pada suatu siang di bulan April 1928. Ia bertanya kepada Amelia Earhart, yang digadang-gadang menjadi penerbang perempuan pertama yang menyeberangi Atlantik.

Proyek tersebut mendapat publikasi luar biasa. Earhart lantas dipilih menjadi "penumpang", membantu pilot WIlmer Stultz dan copilot Louis Gordon. Ia ditugaskan untuk mencatat data penerbangan (flight log). Konfigurasi ini dilakukan karena pesawat yang dipakai memakai instrumen yang belum pernah digunakan oleh Earhart.

Pada 17 Juni 1928, penerbangan bersejarah itu terjadi. Pesawat Fokker F.VIIb/3m yang dinamai Friendship, "Persahabatan", lepas landas dari Trepassey Harbor dan mendarat dengan selamat di Pwll di Burry Port, South Wales. Penerbangan mereka mencatatkan waktu 20 jam, 40 menit persis.

Saat diwawancarai seusai mendarat, Earhart berkata, "Stultz mengendalikan seluruh penerbangan ini. Aku hanya koper bagasi, bayangkan saja seperti sekarung kentang." Lalu ia menambahkan, "Mungkin suatu saat, aku akan melakukannya sendiri."

Dan hal itu pun terjadi. Di umur 34 tahun, Earhart terbang dari Harbour Grace, Newfoundland, membawa koran Telegraph-Journal bertanggal 20 Mei 1932, untuk mengkonfirmasi tanggal penerbangannya. Penerbangan itu melwati berbagai masalah teknis, angin iklim utara yang kencang, dan cuaca yang beku. Namun, pesawat Earhart, Lockheed Vega 5B, berhasil mendarat di sebuah persawahan di Culmore, di Irlandia Utara.

Pesawat Lockheed Vega 5b

Sebagai perempuan pertama yang terbang nonstop menyeberangi Samudera Atlantik, Earhart menerima medali Distinguished Flying Cross dari Kongres Amerika dan dua medali lain dari pemerintah Perancis dan National Geographic Society.

Kepopuleran nama Amelia Earhart sebagai penerbang perempuan pun sudah tak diragukan lagi. Sayangnya, hidupnya harus berakhir di sebuah ekspedisi yang monumental, jika berhasil. Dalam sebuah proyek penerbangan memutari Bumi pada tahun 1937, pesawat yang dipiloti Earhart bersama navigator Fred Noonan, Lockheed Model 10-E Electra, hilang di Samudera Pasifik, tepatnya di sekitar Howland Island.

Banyak mitos dan rumor di balik kehilangan, dan kemudian kematiannya. Namun, sampai saat ini ia dikenal sebagai pionir aviator dan ikon feminisme. Ia juga menginspirasi generasi baru pilot perempuan dan organisasi internasional untuk pilot perempuan bernama The Ninety-Nines.

Tags : sejarah
Rekomendasi