Kisah Daniel Lulus Jadi TNI di Tengah Kesulitan Hidup Ditinggal Orang Tua, Mengharukan

| 26 Jul 2022 13:25
Kisah Daniel Lulus Jadi TNI di Tengah Kesulitan Hidup Ditinggal Orang Tua, Mengharukan
Daniel Dalu Ritan saat dilantik menjadi Prajurit Dua Marinir oleh kesatuan TNI AL di Lapangan Kesatrian EWA Pangalila Kodikmar, Gunung Sari, Surabaya, Jawa Timur.

ERA.id - Seorang pria bernama Daniel Dalu Ritan memberi pesan haru saat dilantik menjadi Prajurit Dua Marinir oleh kesatuan TNI AL di Lapangan Kesatrian EWA Pangalila Kodikmar, Gunung Sari, Surabaya, Jawa Timur.

Daniel Dalu Ritan sendiri menjadi siswa terbaik Dikmata Marinir Angkatan XLI/1 TA 2022. Saat pelantikan itu, Daniel mengungkap kalau pencapaiannya saat ini adalah buah dari tekadnya dan restu banyak pihak terutama Tuhan.

Di tengah keadaan yang serba kekurangan, Daniel tetap berkeras ingin terus belajar. Ceritanya begini, Daniel dulunya dilahirkan di Malaysia pada tanggal 26 April 2000.

Daniel merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama (Alm) Dominikus Dadu Ritan dan ibunya Fransiska Sabu Mare. Saat berusia 2 tahun, Dominikus memboyong keluarganya kembali ke Larantuka, Flores Timur, NTT.

Namun kebahagian mereka tidak berlangsung lama, karena ayah Daniel meninggal. Saat ditinggal mati ayahnya, Daniel dan saudaranya dalam keadaan miskin.

Melihat itu, ibu Daniel, Fransiska meninggalkan semua anak-anaknya untuk merantau ke Malaysia menjadi buruh migran. Saat ditinggal sang ibu, pengasuhan anak-anak lantas diambil alih oleh kakak kandung Daniel yang baru saja menamatkan SD.

Sang kakak pun memilih tidak melanjutkan pendidikannya demi berjuang menjadi 'orang tua' untuk mengasuh dan adik-adiknya yang masih membutuhkan figur kasih sayang.

"Sehari-hari sang kakak bekerja serabutan memotong rumput di pinggir jalan atau pekerjaan apapun bila ada yang memesan. Di kala adik-adik sakit, terkadang sang kakak harus bersusah payah mencari obat berupa dedaunan di hutan untuk mengobati adik-adiknya yang sakit," terang Daniel, Jumat (8/7/2022) silam.

Daniel menambahkan, bila ada waktu senggang, mereka sekeluarga pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar untuk dijual di kota. "Syukur kalau kami bisa mendapatkan hewan liar untuk dikonsumsi sebagai penambah protein hewani dalam tubuh kami," tambahnya.

Saat bersekolah, Daniel masuk ke taman kanak-kanak Rosa Delima di Desa Lamika, lalu lanjut ke SD Katholik Lamika, kemudian ke SMPN Demon Pagong, dan melanjutkan tingkat pendidikan menengah atas di SMA Katholik Bhaktyarsa Maumere, Sikka, NTT.

Setelah tamat SMA, Daniel akhirnya memutuskan mendaftar menjadi seorang prajurit TNI AL. "Seleksi pun berjalan sebagai mana mestinya hingga saya lulus setelah mengikuti tes terakhir di Lapetal Malang."

Untuk diketahui, Daniel telah menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) XLI TA 2022 berhasil menyisihkan 248 siswa lainnya untuk meraih predikat siswa terbaik menjadi seorang prajurit petarung Korps Marinir.

Harapan Prada Marinir Daniel yaitu ingin melanjutkan kariernya menjadi prajurit intai amfibi dan juga di suatu hari dia dapat bertemu kembali dengan ibu tercinta. "Pulanglah Mama, kami anak-anak sangat merindukan kasih sayangmu," tandas Daniel.

Rekomendasi