Menkes: 12,5 Juta Rakyat Indonesia Sudah Vaksinasi COVID-19 Tahap Pertama

| 03 May 2021 16:30
Menkes: 12,5 Juta Rakyat Indonesia Sudah Vaksinasi COVID-19 Tahap Pertama
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim, sebanyak 12,5 juta masyarakat Indonesia sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 tahap pertama. Lalu per 30 April 2021, laju penyuntikan vaksin COVID-19 menembus angka 20 juta suntikan. 

Dibandingkan sejak program vaksinasi COVID-19 dimulai pada Januari lalu, Budi mengaku laju penyuntikan saat ini terhitung lebih banyak dan lebih cepat.

"Hari Jumat kemarin akhir bulan kita sudah menembus 20 juta suntikan. Dengan segala keterbatasan kita tetap bisa menembus 10 juta suntikan atau sekitar 12 setengah juta rakyat Indonesia sudah di berikan vaksinasi yang pertama," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).

Untuk makin mempercepat vaksinasi, Budi mengatakan, pemerintah telah mengubah proses penyuntikan. Awalnya, saat hendak menerima suntikan vaksin COVID-19, setiap orang harus melewati empat meja terlebih dahulu. Namun kini pemerintah mengubahnya menjadi hanya dua meja saja untuk observasi dan penyuntikan.

Proses baru itu, kata Budi sudah dijalankan saat vaksinasi COVID-19 di mall Thamrin City dan Grand Indonesia, Jakarta pada Senin (3/5) pagi tadi.

"Kita sudah mengubah proses vaksinasi yang tadi empat meja menjadi dua meja. Jadi tadi pagi sudah ditinjau bapak presiden (Joko Widodo) di Thamrin City dan Grand Indonesia, tadinya empat meja menjadi dua meja dan waktu tunggunya bisa 15 menit," kata Budi.

Ke depannya, mantan wakil menteri BUMN itu berharap laju penyuntikan vaksin COVID-19 bisa semakin cepat lagi. Apalagi saat ini persediaan vaksin di Indonesia sudah kembali normal setelah sebelumnya menipis akibat embargo dari India.

Dia merinci, sedikitnya pemerintah telah mengantongi 5,6 juta dosis vaksin COVID-19 merek AstraZeneca yang diperoleh dari kerja sama multilateral. Kemudian, ada tambahan lagi dari PT Bio Farma yang telah memproduksi 18 juta dosis dari bahan baku vaksin Sinovac.

"Yang kita harapkan bawa ke depannya bisa lebih cepat lagi," kata Budi.

Dia juga mendorong agar para kepala daerah jug mempercepat program vaksinasi COVID-19 di daerahnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk menekan laju penularan virus Corona, khususnya dari mutasi baru virus dari India, Inggris, dan Afrika Selatan yang sudah teridentifikasi di Indonesia.

Dengan vaksinasi, kata Budi, diharapkan kondisi Indonesia di segala bidang dapat segera pulih dari dampak pandemi COVID-19.

"Bahan baku vaksin yang cukup bapak ibu segera melakukan vaksinasi, karena itu tadi selama mutasi yang masih sedikit yang varian  yang mutasi dari India, Afrika Selatan dari Inggris itu adalah saat yang tepat untuk kita tersebut segera mungkin melakukan vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga kita," pungkasnya.

Rekomendasi