Bantuan Vaksin Moderna AS Tiba, Akan Dikhususkan untuk Suntikan 'Booster' Nakes

| 11 Jul 2021 13:30
Bantuan Vaksin Moderna AS Tiba, Akan Dikhususkan untuk Suntikan 'Booster' Nakes
Bantuan vaksin Covid-19 Moderna dari Ameirka Serikat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, (11/7/2021). (Foto: Tangkapan layar dari Channel Youtube Sekretariat Presiden)

ERA.id - Amerika Serikat kirim 4,5 juta dosis vaksin Covid-19. Tahap pertama sukses dilakukan pada Minggu, (11/7/2021) via Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pengiriman vaksin Covid-19 merek Moderna dari AS ini adalah bagian dari penerimaan vaksin Covid-19 tahap 20 untuk Indonesia.

"Rencananya vaksin ini selain kami gunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyat Indonesia, khusus akan kami gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi ipara tenaga kesehatan Indonesia," sebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran langsung via kanal Youtube Sekretariat Presiden, (11/7/2021).

Menkes menyebut tenaga kesehatan mengalami tekanan luar biasa terutama di gelombang kedua penularan pandemi. Vaksin Moderna, yang dibuat dengan teknologi mRNA dan memiliki efikasi tinggi, diharapkan memberi perlindungan tinggi bagi para nakes.

Indonesia per Sabtu, (10/7/2021), telah memberi suntikan pertama vaksin Covid-19 kepada lebih dari 38 juta juta warga.. Ini disebut Menkes Sadikin setara 20 persen dari total target populasi, yaitu 181,5 juta rakyat Indonesia.

"Program vaksinasi di Indonesia sudah cukup cepat akhir-akhir ini... 10 juta (suntikan) pertama kita capai dalam waktu delapan minggu, 10 juta berikutnya dalam empat minggu. Sebagai informasi, 10 juta terakhir kita capai dalam 12 hari," ucapnya.

Beberapa daerah memiliki cakupan vaksinasi cukup tinggi. Bali, contohnya, memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 lebih dari 70% populasi. Sementara, DKI Jakarta telah memvaksin lebih dari 50% populasinya.

"Kita harapkan dengan kehadiran (vaksin) Moderna, kita bisa mempercepat suntikan ini. Dari 363 juta dosis yang harus kita suntikkan di Juni, kita terima 70 juta dosis," sebutnya.

"Di semester kedua ada lebih dari 290 juta dosis vaksin yang datang, harus kita suntikan dalam enam bulan. Jadi laju penyuntikan akan lebih cepat."

Rekomendasi