ERA.id - Produksi bawang putih di Jawa Tengah pernah berjaya pada 1980-an, tepatnya di Kabupaten Tegal. Kejayaan itu coba dibangkitkan kembali oleh Bank Indonesia dengan keberadaan learning center.
Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, hingga kini bawang putih masih menjadi komoditas impor tertinggi. Dan Jawa Tengah terbukti memiliki sejarah kejayaan bawang putih.
“Maka ketika presiden memerintahkan agar kita punya ketahanan pangan, khususnya yang di bawang putih kita dorong. Nah kita kerja sama dengan BI,” ujar Ganjar, seusai menerima Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.
Dalam pertemuan itu, Ganjar diundang untuk meresmikan learning center bawang putih di Kabupaten Tegal. Pusat pendidikan ini dilatarbelakangi perjalanan panjang para petani di Kabupaten Tegal.
“Orang yang dulu sempat bisnisnya bangkrut, para petani kemudian kembali dan memulai lagi, sekarang sudah terlihat hasilnya bagus,” kata Ganjar.
Salah satu buktinya, imbuhnya, para petani di sana mampu swadaya mendirikan Masjid Bawang. Bahkan belasan petani bisa berangkat haji.
“Artinya bawang putih pernah berjaya, ada di Jawa Tengah, ada di sekitar Tegal di Guci sana, dan ini bisa kita hidupkan kembali,” katanya.
Ganjar berharap, ke depan learning center bawang putih ini bisa direplikasi daerah lain. Mantan anggota DPR RI ini juga menginginkan learning center itu bisa jadi pusat perbenihan khusus bawang putih.
“Mudah-mudahan ini juga bisa didorong menjadi pusat perbenihan khusus bawang putih, sehingga kita bisa suplai ke mana pun agar makin mandiri,” tandasnya.
Adapun rintisan learning center bawang putih merupakan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, yang telah membangun fasilitas learning center berupa gedung bangsal belajar dan greenhouse senilai Rp367 juta, melalui anggaran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tahun 2021.
Sedangkan pada 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia akan membantu penataan infrastruktur lingkungan dan sarana sarana pembelajaran sebesar Rp300 juta.
Learning center yang akan diresmikan pada awal Agustus 2022, selanjutnya akan dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Tani Tuwel, di bawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal.