ERA.id - Golkar Sulawesi Selatan gaduh, usai kader maupun pengurus hingga akar rumput di berbagai daerah, terpecah menjadi dua kubu.
Ada yang memilih berdiri jadi benteng membela Ketua DPD I Taufan Pawe. Ada pula yang pasang badan untuk Nurdin Halid serta Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Buntutnya, kericuhan kecil tak terelakkan, seperti perebutan ruang rapat dalam gedung Golkar Sulsel yang berada di Jalan Amanagappa, Makassar, serta protes kader yang menyorot kebijakan Taufan di beberapa daerah.
Selain itu ada juga gugatan sengketa hasil Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sulsel 2020. Tentu saja, polemik ini mengganggu Taufan Pawe. Kekuasannya dirongrong.
Pertanyaannya, Ketua Umum Airlangga Hartarto akan memilih siapa untuk diusung di Pilgub Sulsel 2024, jika melihat peta politik seperti ini?
Pengamat politik asal Sulsel, Suwadi Idris Amir mengau kalau ketokohan IAS dan TP berimbang. "Kedua figur sama-sama tercatat pernah menjadi Wali Kota masing-masing dua periode. Hanya saja, IAS di Kota Makassar dan TP di Kota Parepare dan masih menjabat saat ini."
Ia mengemukakan, tentu saja keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Suwadi menjelaskan, keunggulan IAS, sudah berpengalaman bertarung di Pilgub, memiliki cost politik yang kuat, serta punya loyalis lintas kader-kader parpol dan tim sukses.
"Hanya saja, kelemahan IAS pernah dipenjara atas kasus korupsi," kata Suwadi, Senin (8/8/2022).
Sementara TP, menurutnya bersih dari isu korupsi. Kelemahannya, pengaruh TP kecil jika melihat geopilitik di Sulsel, selain itu dia kalah pengalaman dari IAS soal pemilihan gubernur.
"Kesimpulannya untuk kategori bakal calon (balon) Gubernur yang populer IAS ungguli TP. Jadi Golkar akan berpikir keras memilih nantinya. Jika Golkar wajibkan kader menang sebagai 01, maka pilihan paling rasional IAS. Jika Golkar buka untuk bakal calon gubernur eksternal, maka Golkar bisa melirik Andi Muhammad Bau Sawa atau Sudirman Sulaiman dan TP jadi 02," pungkasnya.