ERA.id - Pandemi Covid-19 membuat pariwisata Bali terpuruk. Diperlukan upaya strategis pemerintah bersama semua stakeholder untuk memulihkan pariwisata yang menjadi tonggak perekonomian Bali.
Hal tersebut disampaikan oleh advokat, kurator dan pengurus dari Wibhisana & Partner, Yudhi Wibhisana, pada acara talkshow Bankruptcy dan Restructuring Forum 2022 dengan tema Recover (Bali) Together: Menanti Solusi Pemulihan dan Kelangsungan Usaha yang diselenggarakan oleh The Calixto bekerjasama dengan KADIN Bali, PHRI Bali, PERBARINDO dan Rekan rekan Sejawat yang fokus pada pemulihan ekonomi Bali, di kawasan Sanur, Bali, (11/8/2022).
"Setidaknya mengembalikan kondisi ekonomi seperti tahun 2019 dimana kunjungan wisatawan domestik ke Bali mencapai 10,5 juta dan wisatawan mancanegara mencapai 6,3 juta," kata Yudhi Wibhisana.
Yudhi menjelaskan, Bali merupakan etalase pariwisata Indonesia, oleh karena itu wajar bila pemerintah khususnya pusat sangat memperhatikan kondisi Bali saat ini.
"Jika ini berhasil, maka pertumbuhan ekonomi Bali akan mencapai 5,3%, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi sektor pariwisata (sektor tersier) mencapai 61% dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDBR) Bali," imbuh Yudhi.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali, Prof Dr. Tjok Oka A.A. Sukawati yang biasa dipanggil Cok Ace, juga menyampaikan kondisi perekonomian Bali sempat menjadi yang terendah di Indonesia akibat pandemi.
Dirinya berharap upaya dari seluruh stakeholder dapat mengembalikan perekonomian Bali seperti sebelum pandemi. “Karena diperlukan upaya dari berbagai pihak yang intinya bagaimana menyelamatkan ekonomi Bali,” harapnya.
Hadir pada acara tersebut Gede Agus Maha Usadha, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri lndonesia (KADIN) Provinsi Bali Bidang Pariwisata dan lnvestment, Ryanto Piter, Akuntan Publik Joachim Adhi Piter Poltak & Rekan, Putu Subada Kusuma, Wakil Ketua Bidang Legal PHRI BPD Provinsi Bali, dan Darmawijaya, Perwakilan industry BPR yang di moderatori oleh Raja Basar A N Harefa.