ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut ada pengkhianatan terkait penangkapan bupati dan beberapa pejabat di Pemalang oleh KPK.
"Kita sama-sama menerima pukulan yang menyakitkan dengan ditangkapnya bupati dan beberapa pejabat yang ada di Kabupaten Pemalang beberapa hari yang lalu," kata Ganjar di Semarang.
Ganjar mengaku kecewa dengan kasus dugaan korupsi disertai operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK tersebut.
"Ada noda yang terlempar ke muka kita, ada pengkhianatan yang kita terima pada hari yang mestinya kita merasa bangga dan bahagia," tegas Ganjar.
"Sebenarnya apa susahnya untuk tidak korup?" imbuhnya.
Ganjar kemudian mengingatkan soal ruang pengabdian bagi yang ingin menjadi pejabat. Sebab, menurutnya, jika ingin jadi kaya, jangan menjadi pejabat karena pejabat adalah mengabdi.
"Sekali lagi saya ingatkan siapapun Anda yang ingin kaya jangan bermimpi jadi pejabat karena jabatan bukan jalan mencari kekayaan, ini adalah ruang pengabdian. Kalau Anda pejabat berlakulah sewajarnya karena kita dituntut untuk adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Silakan diingat saat kita bersumpah ketika kita dilantik menerima jabatan ini, bukan lagi nama anak, bukan lagi nama istri atau orang tua, tapi nama Tuhan yang kita sebut," ujarnya.
"Jika Tuhan saja diingkari, apalagi yang mau didustakan," tegasnya.
Untuk diketahui, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo ditangkap KPK hari Kamis (11/8/2022) lalu saat keluar dari Gedung DPR RI, Jakarta. Pada awalnya, terdapat 23 orang yang ditangkap dalam OTT tersebut. Namun jumlah itu kemudian terus bertambah. Meski demikian dalam perkembangannya baru 6 yang ditetapkan tersangka.