Tim Editor
ERA.id - Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan sementara diketahui pembakaran bendera merah putih itu terjadi di wilayah Aceh.
"Kita masih menyelidiki pelaku ataupun lokasi pembakaran bendera merah putih dalam video yang beredar tersebut. Namun, kuat dugaan lokasinya di Aceh," terang Winardy, Minggu (21/8/2022).
Winardy menjelaskan dari hasil penyelidikan, video pembakaran bendera merah putih pertama kali diunggah oleh akun facebook NU (53) yang merupakan warga Kabupaten Pidie, Aceh.
Bahkan dari hasil penelusuran petugas, Winardy menyebut NU merupakan warga Kabupaten Pidie, yang menerima suaka politik dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang berdomisili di Horsens, Denmark.
Winardy menambahkan NU juga tergabung dalam kelompok Acheh Sumatra National Liberation Front (ASNLF).
"Video pembakaran bendera merah putih itu pertama kali diunggah oleh akun facebook yang diduga milik NU, pada 17 Agustus 2022, pukul 13:57 WIB," ungkapnya.
Selain NU, Winardy menyebut pihaknya juga tengah memburu seorang warga Pidie Jaya berinsial TD (25) yang turut mengunggah video pembakaran bendera pusaka Indonesia.
"TD merupakan warga Pidie Jaya yang juga mantan narapidana kasus narkoba," tambahnya.
Kendati, Winardy menyebut sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus pembakaran bendera merah putih yang viral di medsos facebook tersebut.
"Kita masih terus mendalami pemilik akun facebook yang menyebarkan video pembakaran bendera merah putih tersebut dan sejauh mana keterlibatannya dalam kasus pembakaran bendera itu. Bagi pemilik akun, jika terbukti akan dikenakan Pasal 28 ayat (2) UU ITE," pungkasnya.
