Dinilai Berhasil Olah Sampah Jadi Listrik, Denpasar Akan Tiru Sistem Milik Kota Solo

| 22 Aug 2022 22:44
Dinilai Berhasil Olah Sampah Jadi Listrik, Denpasar Akan Tiru Sistem Milik Kota Solo
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Kota Denpasar, Bali berencana meniru pengelolaan sampah di kota Solo. Sebab Solo berhasil merintis sistem pengolahan sampah menjadi listrik.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Denpasar I Gustu Ngurah Jaya Negara saat berkunjung ke Balai Kota Solo, Senin (22/8/2022). Sistem pengelolaan sampah di Solo akan menjadi acuan bagi Denpasar.

Mengingat pengelolaan sampah yang baik menjadi salah satu acuan untuk pelaksanaan G20 di Bali.

"Makanya sampah harus bisa tertangani dengan baik. Kami sudah berkunjung ke Mojosongo, kami lihat sudah sangat luar biasa. Kami tadi juga dapat arahan dari Pak Wakil (wakil wali kota Solo) terkait pengelolaan sampah,” katanya.

Terkait langkah awal pengelolaan sampah di Denpasar, saat ini baru sebatas membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST). ”Kebetulan tendernya yang menang dari Solo juga,” katanya.

Untuk produksi sampah di Denpasar, saat ini mencapai 800 ton/hari. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan Solo yang baru sebatas 300 ton/hari.

Sayangnya Denpasar tidak memiliki lahan seluas Solo untuk pengelolaan sampah.

”Kalau kami sudah tidak ada lahan, satu-satunya cara ya harus diolah. Apakah jadi RDF (refused derived fuel yakni bahan bakar yang dihasilkan dari berbagai jenis limbah) atau insenerator,” katanya.

Untuk tahap awal yang akan dilakukan yakni untuk pengelolaan sampah agar segera bisa mengelola sampah selama pelaksanaan G20.

Sementara kota Denpasar baru melakukan RDF, sedangkan di Solo sudah bisa mengolah sampah menjadi listrik pada bulan Desember mendatang.

”Hasil bahan RFD ini akan menjadi bahan gasifikasi untuk mendukung listrik,” katanya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan Pemkot Denpasar telah berkunjung ke TPA Putri Cempo.

Untuk pengolahan sampah menjadi listrik ini membutuhkan pproses yang sangat panjang.

”Sampah ini memang menjadi persoalan dimanapun. apalagi untuk pengolahannya membutuhkan biaya yang tinggi,” katanya.

Ia memberikan apresiasi terkait dengan langkah Pemkot Denpasar yang mencontoh kota Solo terkait pengelolaan sampah.

”Tapi untuk menggunakan cara di Solo, prosesnya memang sangat panjang dan membutuhkan biaya yang sangat besar,” katanya.

Rekomendasi