Iptu Faisal Dicopot Usai Gerebek Batalyon 120, Kapolrestabes Makassar: Dia Lamban Tangani Kasus

| 12 Sep 2022 20:40
Iptu Faisal Dicopot Usai Gerebek Batalyon 120, Kapolrestabes Makassar: Dia Lamban Tangani Kasus
Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Budhi Haryanto (Ashar Abdullah/Era.id)

ERA.id - Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faisal dicopot dari jabatannya setelah melakukan penggerebakan sekretariat Batalyon 120 di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Kota Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.

Di sana, polisi menemukan sejumlah senjata tajam seperti 164 anak busur panah, 3 ketapel, 4 bilah parang, dan 1 senjata api rakitan jenis papporo. Selain itu, ditemukan juga 38 botol miras kosong di lokasi penggerebekan.

Berdasarkan informasi, sejumlah barang bukti diatas merupakan hasil dari tangkapan Batalyon 120 dari warga yang kerap melakukan aksi kriminal di Kota Makassar

Diketahui, Batalyon 120 Makassar merupakan organisasi pemuda yang diinisiasi Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Organisasi ini merangkul pemuda dari berbagai latar belakang, di antaranya mantan preman.

Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Budhi Haryanto angkat bicara soal pencopotan Kanit reskrim Polsek Tallo.

Ia menegaskan, Iptu Faisal tidak profesional dalam bekerja lantaran lambannya menangani setiap kasus yang ada di wilayah hukum Polsek Tallo.

"Ini sudah permintaan dari Kapolsek Tallo, Kanit lamban dalam penanganan kasus, dan tidak profesional dalam bekerja" ujar Kapolrestabes Makassar, Kombespol Budhi Haryanto

Budhi juga menampik jika pencopotan Iptu Faisal itu buntut dari adanya penggerebekan oleh pihak kepolisian di sekretariat Batalion 120.

"Saya saja sampai sekarang ini belum mengetahui siapa penggantinya (Kanit Reskrim), olehnya itu saya minta polisi harus bisa lebih dekat dengan masyarakat" tambah Kombespol Budhi Haryanto.

Sedangkan, Wali Kota Makassar, Moh Ramdan 'Danny' Pomanto menyatakan, dirinya memang salah satu bagian dari pembentukan Batalyon 120.

Ia menjelaskan, pembentukan Batalyon 120 ini merupakan salah satu upaya untuk mengorganisir para pemuda atau kriminal jalanan geng motor dan para pelaku kejahatan kekerasan di jalan.

"Kami mengkader beberapa dari anak anak kiriminal ini, baru mereka merekrut teman-temannya yang lain untuk bergabung," bebernya.

Danny membeberkan, setiap anggota baru di sekretariat batalyon 120 diminta untuk mengumpulkan semua senjata tajam yang dimilikinya.

"Mereka mengumpulkan secara sukarela, seperti paporo'nya, busurnya lalu kami akan serahkan ke Polrestabes. Nah yang di temukan baru baru ini merupakan rencana kita akan melakukan penyerahan yang ke enam kalinya. Sebelumnya sudah 5 kali kami telah menyerahkan senjata tajam tersebut kepada pihak kepolisiam," kata Danny

Lebih jauh, Danny mengatakan, dalam Batalyon 120 sudah melakukan pembinaan sebanyak kurang lebih 4000 orang sekaligus memberikan peluang untuk mendapatkan pendidikan seperti paket A, B dan C. "Kemudian mencarikan pekerjaan seperti tukang parkir tentunya dengan pelatihan yang baik," tutup Danny.

Rekomendasi