Viral Pria Berseragam Pemuda Pancasila Tendang Alat Kelamin Warga di Pekalongan, Ngeri

| 19 Sep 2022 11:46
Viral Pria Berseragam Pemuda Pancasila Tendang Alat Kelamin Warga di Pekalongan, Ngeri
Ilustrasi Pemuda Pancasila (Antara)

ERA.id - Seorang pria berseragam Pemuda Pancasila menendang alat kelamin seorang warga di Pekalongan, Jawa Tengah.

Aksi itu terlihat dalam video viral berdurasi 1 menit 20 detik yang dibagikan akun Twitter @txtdrberseragam.

Di video itu semula tampak dua orang pria berbaju hitam dan biru tengah berselisih paham. Selanjutnya satu orang berbaju loreng oranye dan berambut gondrong, tiba-tiba ikut masuk dalam percekcokan itu.

Si pria berseragam juga mendekati orang yang berbaju hitam. "Ayo kowe urusan karo inyong (ayo kamu berurusan dengan saya), " kata dia tiba-tiba sambil melayangkan tendangan ke selangkangan pria berbaju hitam hingga mengerang kesakitan.

"Dua pria terlibat cekcok dan saling dorong. Kemudian dari belakang, pria dengan seragam ormas rasa jeruk menendang "Telur" pria kaos hitam bertopi. Kejadian di Lapangan Mataram Kota Pekalongan," begitu cuit akun Twitter @txtdrberseragam, Minggu (18/9).

Hingga Senin (19/9) ini, cuitan itu disukai nyaris 2000 kali dan dibagikan 500-an kali. Sejumlah warganet pun berkomentar.

"Jare pemuda pancasila tp dalam berperilaku tidak menerapkan pancasila alias ga guna uripe alias beban negara, " cuit @frhanfajar.

"kebiasaan masyarakat indonesia yang cuma ganas waktu ada temenya lempar bapak bapak yang nendang itu ke daerah lain sendirian ,ngak bakal seganas itu, " komen @masterinternet6.

Video tersebut sebelumnya juga dibagikan akun Instagram @pekalonganinfo yang terjadi di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Sabtu (17/9). Di akun IG tersebut, video ini disukai lebih dari 8200 kali dan menuai 2700 komentar.

Sejumlah komentar bahkan menyebut nama ormas yang seragamnya dikenakan pria gondrong tersebut. Ujungnya, pihak kepolisian dan pemda diarahkan juga disebut para warganet untuk menindaklanjuti kejadian itu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait belum merespons pertanyaan yang diajukan ERA.

Rekomendasi