Ratusan Rumah dan Puluhan Tempat Ibadah di Tapanuli Utara Sumut Rusak Akibat Gempa

| 01 Oct 2022 21:44
Ratusan Rumah dan Puluhan Tempat Ibadah di Tapanuli Utara Sumut  Rusak Akibat Gempa
Ilustrasi: anggota polisi sedang melakukan pencarian korban reruntuhan gempa (Antara)

ERA.id - Gempa yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), pada Sabtu (1/10/2022) dini hari, memakan korban jiwa dan merusak beberapa fasilitas umum, rumah ibadah dan rumah warga.

Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput masih mendata kerugian baik materi mau pun non-materi akibat gempa tersebut dan tengah menyiapkan posko evakuasi. Sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi itu.

"Karena gempa itu tiba-tiba ada serangan jantung. Selebihnya ada lima orang luka-luka," kata Bupati Taput Nikson Nababan.

Nikson menyebutkan, untuk kerugian materi banyak dialami oleh warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Parmonangan akibat dampak dari gempa tersebut.

"Kita akan pantau terus, mudah-mudahan nanti yang kerusakan rumah Parmonangan atau di mana, pemerintah akan turun tangan untuk membantu," tambahnya.

Kerusakan sejumlah fasilitas umum diantaranya terjadi depan kantor Satpol PP Pemkab Taput, Terminal dan beberapa tiang listrik tumbang.

Dia menambahkan, bahwa dirinya telah memerintahkan seluruh Forkopimda Pemkab Taput untuk terus melakukan pemantauan untuk mewaspadai terjadinya gempa susulan.

"Kita harapkan bantuan semua pihak, bantuan dari kementerian, untuk membantu kita pemerintah daerah untuk memperbaiki fasilitas, rumah warga, dan juga bantuan sosial untuk korban," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Sumut bahwa disebutkan sebanyak 143 bangunan rusak dampak dari gempa. Diantaranya delapan unit bangunan milik pemerintah, 12 rumah ibadah, satu unit fasilitas kesehatan dan 11 unit infrastruktur jalan.

Gempa itu juga menyebabkan 19 unit rumah toko (ruko) hangus terbakar setelah listrik padam dan menyebabkan hubungan arus pendek. Ruko itu terletak tepatnya di Pasar Sarulla. 

"Untuk korban jiwa satu orang, akibat serangan jantung karena turun dari lantai dua di rumah. Sementara untuk luka ringan 25 orang dan sedang dirawat di RSUD Tarutung,", terang Kepala Bidang Pengendalian Opersional (Dalops) BPBD Sumut, Zulham.

Zulham menyebut seluruh warga yang terkena dampak dari gempa tersebut saat ini tengah membutuhkan bantuan logistik dan sejumlah perlengkapan sarung dan selimut.

"Lokasi paling terdampak di Kecamatan Parmonangan, Sipoholon dan Tarutung serta lokasi lain di Kabupaten Tapanuli Utara," tandasnya.

 Bupati Taput Nikson Nababan (istimewa)

Polda Sumut kerahkan ratusan anggota bantu korban gempa Taput 

Polda Sumatera Utara (Sumut) mengerahkan 100 personel Brimob untuk membatu korban gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). 

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan adapun pengerahan personel Brimob berdasarkan perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak.

"Dikerahkannya pasukan Brimob ini atas perintah langsung Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjutak untuk membantu warga korban gempa di Taput," katanya kepada wartawan.

Hadi mengatakan selain membantu korban gempa, para Personel Brimob itu nantinya juga akan turut membantu evakuasi sisa reruntuhan bangunan yang diakibatkan dari gempa tersebut.

Dia menambahkan personel Brimob juga nantinya akan turut ikut serta membantu penyaluran bantuan logistik kepada warga yang terkena dampak.

"Kami berharap kehadiran pasukan Sat Brimob Polda Sumut memberikan bantuan dapat dirasakan langsung masyarakat," pungkasnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak juga langsung turun ke Kabupaten Taput untuk meninjau langsung akibat gempa, pada Sabtu pagi.

Sementara, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut menyebut satu orang meninggal dunia dan 25 orang menderita luka-luka dampak dari gempa itu. Kini 25 orang itu tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Tarutung.

Selain itu, BPBD Sumut juga mencatat sebanyak 194 bangunan rusak akibat gempa tersebut. Diantaranya delapan bangunan milik pemerintah, satu unit fasilitas kesehatan, 12 rumah ibadah dan 11 infrastruktur jalan.

Kemudian, 19 unit rumah toko (ruko) di Pasar Sarulla hangus terbakar setelah gempa menyebabkan korsleting listrik. Sementara lokasi yang paling terkena dampak kerugian materi yakni Kecamatan Parmonangan, Sipoholon dan Tarutung.

Seperti diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pertama kali mencatat gempa magnitudo 6.0 mengguncang Kabupaten Taput sekira pukul 02.28 WIB. Gempa itu sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Gempa berpusat di Kabupaten Taput itu turut dirasakan hingga ke Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura).

Sementara, pasca gempa itu, BMKG Wilayah I Medan mencatat sebanyak 67 kali terjadi gempa susulan.

Rekomendasi