ERA.id - Pelajar yang menenandang nenek di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, kini ditangkap polisi. Setelah itu, perwakilan orang tuanya datang dan meminta maaf secara terbuka.
Permohonan maaf itu disampaikan di hadapan Kasat Reskrim Polres Tapsel AKBP Paulus Robert Gorby Pembina dan Plh Kasi Humas Polres Tapsel Briptu Erlangga Gautama Nasution, Sabtu malam kemarin, di sebuah kantor desa.
"Kami minta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan (korban) ataupun masyarakat umum. Kami sangat menyesali perbuatan anak-anak kami ini. Mudah-mudahan tidak terulang lagi," ucapnya.
Pihaknya, juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Tapsel. Ke depan pihaknya akan berupaya membina anak-anak remaja tersebut untuk berperilaku lebih baik lagi.
"Mudah-mudahan, kami sebagai orang tua membinanya (anak-anak remaja tersebut) agar tidak tidak terulang lagi di kemudian hari," kata perwakilan orang tua itu.
Sebelumnya, Polres Tapanuli Selatan menangkap lima pelajar pelaku penganiayaan terhadap seorang ibu paruh baya di Tapsel, Sumatera Utara. Kelima pelajar itu adalah IH, ZA, VH, AR dan RM, merupakan warga Kabupaten Tapsel.
Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, langsung bergerak cepat memerintahkan jajarannya guna menyelidiki kasus remaja brutal itu. Alhasil pelaku tertangkap.
Imam menyebutkan, kini petugas memeriksa remaja tersebut, maupun saksi-saksi. "Polisi juga tengah mencari keberadaan korban penganiayaan ataupun keluarganya, guna melengkapi berkas perkara dugaan penganiayaan tersebut," kata AKBP Imam Zamroni, Senin (21/11/2022) kemarin.
Kelima pelajar pelaku penganiayaan di Tapsel, Sabtu (19/11) sore, yang videonya sempat viral kini sudah diringkus. Ada dua video viral di media sosial (Medsos) terkait peristiwa dugaan penganiayaan tersebut.
Video pertama berita tentang sekelompok pelajar dengan mengendarai beberapa unit sepeda motor, tiba-tiba berhenti. Setelah itu, mereka mengajak ngobrol ibu yang kuat dugaan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Di video pertama, seorang remaja terlihat menendang ibu itu.