Harimau Bernama Bestie Dilepas di Taman Nasional Leuser Setelah Dijerat Pemburu

| 25 Nov 2022 17:22
Harimau Bernama Bestie Dilepas di Taman Nasional Leuser Setelah Dijerat Pemburu
Harimau Sumatera betina bernama Bestie dilepasliarkan ke TNGL, Jumat (25/11/2022). (Humas BBKSDA Sumut).

ERA.id - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) melepasliarkan seekor harimau sumatera ke Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Keudah, Kuta Raja, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Jumat (25/11/2022).

Harimau berjenis kelamin betina bernama Bestie berusia tiga tahun itu, dilepasliarkan dengan metode longline menggunakan helikopter dari Bandara Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

BBKSDA Sumut memilih TNGL setelah dinilai cocok menjadi lokasi Bestie untuk hidup di alam liar. "Lokasi ini cocok untuk lepas liar mengingat ini merupakan habitat harimau sumatera dan Bestie juga berasal dari TNGL. Hasil survei ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa mangsa harimau sumatera seperti rusa, kijang dan kambing hutan," terang Kepala BBKSDA Sumut," Rudianto Saragih Napitu.

Rudianto menjelaskan Bestie sebelumnya masuk ke sebuah perangkap kandang jebak di Sei Sirah, Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut, Rabu (31/8/2022).

Selanjutnya, BBKSDA Sumut kemudian mengobservasi hewan bernama latin panthera tigris sumatrae ke Lembaga Konservasi Medan Zoo. Di sana, Bestie menjalani sejumlah proses pemeriksaan kesehatan sebagai persiapan pelepasliaran.

"Hasil pengecekan kesehatan Bestie adalah berat badan 65 kg, suhu tubuh normal, sudah tidak ditemukan caplak, luka pada ekor dalam proses penyembuhan, detak jantung dan pernapasan normal," ujarnya.

Rudianto menerangkan proses persiapan pelepasliaran dimulai dari Sanctuary Harimau Sumatera di Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumut, Kamis (15/9/2022). Di sana, Bestie menjalani perawatan selama tiga bulan lamanya.

"Hasil pemeriksaan terakhir Bestie dengan berat badan 80 kg. Luka ekor sudah sembuh dan secara keseluruhan kondisi dalam keadaan sehat dan layak atau siap untuk dilepasliarkan," terangnya.

Sementara, pelepasan Bestie dimonitor Bidang Konservasi Wilayah III Padang Sidempuan BBKSDA Sumut beserta tim medis. Lima hari sebelum pelepasan kondisi kesehatan Bestie terus mendapat pemantau ketat saat mendarat di tempatkan di SPTN Wilayah III Blangkejeren Balai Besar TNGL.

Rudianto mengatakan KLHK secara berkala melakukan survei yang menjadi lokasi keberadaan harimau sumatera di sebanyak 121 grid se-Sumatera Utara termasuk TNGL 23 grid dan TNGB 12 grid.

"Saat ini populasinya diperkirakan kurang lebih 500 sampai 600 ekor yang tersebar di hutan-hutan Pulau Sumatera," pungkasnya.

Rekomendasi