Aksi Heroik Tim Penyelamat Temukan 10 Jenazah Korban Ledakan di Tambang Batu Bara Sawahlunto Sumbar

| 11 Dec 2022 06:26
Aksi Heroik Tim Penyelamat Temukan 10 Jenazah Korban Ledakan di Tambang Batu Bara Sawahlunto Sumbar
Jenazah korban ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, SUmbar (BNPB)

ERA.id - Proses pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh tim gabungan untuk mencari para korban ledakan di area pertambangan batu bara di Prambahan, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, sempat mengalami kendala oleh asap hitam pekat dan beberapa titik api. 

Di samping itu, banyaknya pintu mulai dari pintu utama yang hampir mencapai 80 lorong dari 13 pintu ke dua juga menyulitkan tim gabungan.

Sebanyak tujuh tim penyelamat gabungan yang sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah, bahkan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen.

"Tim penyelamat gabungan sempat menderita kekurangan oksigen dan harus dilarikan ke Puskesmas serta RSUD Sawahlunto. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja," ujar tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia, Sabtu (10/11/2022). 

Berkat kerja kerasnya, tim gabungan itu berhasil menyelamatkan 10 orang meninggal dunia, 1 luka berat/kritis dan 1 luka ringan.

"Para korban ditemukan pada kedalaman antara 100-300 meter. Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh," ujarnya. 

Kini, para korban yang mengalami luka berat/kritis telah dievakuasi ke RSUD Sawahlunto. Sedangkan yang luka ringan telah mendapatkan perawatan intensif dan sudah diperbolehkan pulang.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, kronologi kejadian dari para saksi didapatkan bahwa pada pukul 08.00 WIB para pekerja masuk ke dalam tambang batu bara bawah tanah. Selang 15 menit kemudian terjadi kecelakaan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

"Pukul 08.00 WIB pekerja masuk, nah 15 menit kemudian kecelakaan terjadi," ujarnya. 

Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metan, kadar oksigen dan kondisi ram penyangga dan sebagainya. Menurut kesaksiannya, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku.

"Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman," jelas Kurnia.

Hingga kini, BPBD Sawahlunto terus melakukan asesmen dan berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Basarnas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan lainnya guna penyelamatan dan evakuasi.

Pihak Kepolisian bersama tim dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kementerian ESDM masih mengumpulkan data dan informasi mengenai kronologi kejadian dan keterangan lain yang diperlukan. Hingga saat ini, tim tersebut belum dapat menyimpulkan apakah kecelakaan itu merupakan sebuah ledakan atau ada fenomena yang lain. Tim masih terus menyelidiki muasal penyebab dari peristiwa tersebut.

Rekomendasi