ERA.id - Air laut yang pasang dan hujan yang mengguyur dalam dua hari terakhir mdi Sulawesi Selatan, membuat sebagian dari 600 hektare tambak petani garam di Kabupaten Jeneponto, terendam.
"Dua hari terakhir terjadi hujan deras ditambah banjir rob dari laut, menyebabkan sebagian tambak petani garam menjadi terendam," kata salah seorang petani tambak garam, Daeng Rahim di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Minggu kemarin.
Dia mengatakan, tambak garam yang berada di pesisir Jeneponto rata-rata pematangnya rata dengan air dan hanya satu dua saja yang masih terlihat kincirnya. Akibatnya, tambak garam yang sudah siap panen, gagal dilakukan karena banjir rob.
Hal senada dikemukakan, petani tambak garam lainnya di Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Muh Jumain.
Menurut dia, produksi tambak garam pada Desember 2022 gagal karena hujan deras mengguyur beberapa hari. Disebutkan, dalam kondisi hujan dan cuaca ekstrem, biasanya tiga bulan tidak berproduksi maksimal.
Sebelumnya Bupati Jeneponto Ikhsan Iskandar mengatakan, potensi garam Jeneponto diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar nasional.
Pemerintah Kabupaten Jeneponto telah menyiapkan lahan seluas 500 hektar, selain lahan petani garam seluas 600 ha.
Untuk mewujudkan program tersebut, Ikhsan mengatakan, Pemda Jeneponto bekerjasama dengan BPPT dan Unhas dalam untuk melakukan pengolahan 3 hektar lahan garam sebagai percontohan.