ERA.id - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memediasi konflik antarwarga soal penutupan jalan yang ditembok di Nginden Jangkungan, Kelurahan Nginden Jangkungan Kecamatan Sukolilo, Jawa Timur.
"Kemarin (3/12) saya sidak ke sana, saya mencoba memediasi warga yang berseteru agar akses jalan itu bisa dibuka," kata Cak Ji panggilan akrab Armuji, Rabu (4/1/2023).
Menurut dia, perseteruan tersebut berawal dari pemilik tanah yang telah menjual tanahnya, hingga menjadi beberapa bagian yakni satu rumah menghadap ke barat, satu rumah lagi menghadap ke Timur, dan satu rumah tepat di tengah menghadap ke utara.
Hingga berjalannya waktu, lanjut dia, status kepemilikan tanah tersebut memasuki generasi ke-empat. Dari sini permasalahan dimulai, saat salah satu warga yang rumahnya berada di tengah-tengah, menutup akses yang tepat di kiri dan kanan halamannya.
"Memang jalan akses tidak ada di perjanjian jual beli, karena orang dahulu dasarnya adalah saling percaya. Sehingga saat sekarang tanah sejengkal di Surabaya harganya mahal, maka dari situ muncul permasalahan," kata Cak Ji.
Cak Ji mengatakan, memang status tanah yang dimiliki Dasmiran digunakan sebagai jalan oleh ibu Sifa. Makanya kehadiran orang nomor dua di Kota Surabaya itu juga memediasi agar kedua belah pihak mendapatkan titik temu.
"Saya semuanya tidak kaku-kakuan, pemilik tanah awal Pak Rahman nanti memberikan akses jalan satu meter dan Pak Dasmiran setengah meter. Yang penting sepeda motor bisa lewat," kata wawali.
Selain itu, Cak Ji juga menekankan, bahwa tenggang rasa dan tepo slira harus dihidupkan kembali di tengah kehidupan kampung perkotaan. Selain berdasar aturan, berlaku juga kepedulian antarsesama agar tercipta kondisi masyarakat yang harmonis.
"Apabila berbicara peraturan, ya, saya cek nanti Izin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya, kalau tidak ada harus dibongkar. Tapi kami (pemkot) kan tidak seperti itu. Mari saling mengerti dalam hidup bertetangga," kata dia
Mediasi itu juga dihadiri pihak Kelurahan Nginden Jangkungan Kecamatan Sukolilo dan tokoh masyarakat setempat. Cak Ji berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di lingkungan masyarakat Kota Surabaya.