ERA.id - Pemprov Sulsel merespons cepat prakiraan BMKG yang mengeluarkan peringatan dini cuaca dengan melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang pelaksanaannya dimulai kemarin, Jumat 13 Januari 2023.
Proses TMC dilakukan dengan menabur bubuk NaCl (garam) di sekumpalan awan dengan menggunakan pesawat TNI-AU, PK-SNM 208, yang dimulai pukul 15.30 WITA sampai 17.30 WITA.
"Target penyemaian awan di wilayah Barat Daya sampai Barat Laut Sulawesi Selatan. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 7400 feet dengan menghabiskan bahan semai NaCI 900 kg," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, yang belum lama ini menjabat dan langsung memantau langsung pelaksanaan TMC tersebut.
Menurut Amson, pelaksanaan TMC ini sesuai arahan Gubernur Sulsel, untuk melakukan langkah mitigasi, pencegahan dan pengurangan risiko bencana. Dengan TMC, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
"Karena di bulan ini adalah puncak dari hujan, maka dilakukan upaya strategis untuk mengurangi resiko bencana hidrometerologi," ujarnya.
Selain Kalaksa BPBD Sulsel,hadir juga dalam pemantauan TMC, Tri Handoko Seto selaku Perekayasa Ahli Utama yang sukses dalam proses TMC di G20 Bali.
"Terima kasih atas kegiatan modifikasi cuaca yang dilakukan Tim TMC Pusat ini. Ini sesuai komitmen Bapak Gubernur Sulsel untuk melakukan berbagai langkah mitigasi dan pencegahan, sehingga potensi bencana yang berdampak kepada masyarakat bisa dihindari," kata Amson.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rilis resminya, menyampaikan, cuaca ekstrim berpotensi melanda Pulau Sulawesi, khususnya wilayah Sulsel. Pemprov Sulsel melakukan reaksi cepat dengan melayangkan permintaan TMC kepada BNPB.
BNPB merespon surat tersebut dengan memberikan intruksi kepada operator TMC untuk Pekerjaan Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam Rangka Penanganan Darurat Bencana Banjir, Abrasi, dan Tanah Longsor di Wilayah Provinsi Sulsel.
Satu unit pesawat penabur bahan semai dengan tipe Cessna Grand Caravan 208 dengan registrasi PK-SNM dengan pilot yang bertugas yaitu Capt Almer dan FO Ndaru, dikerahkan.
Pesawat ini mampu terbang dengan endurance dua jam terbang dalam satu sortinya. Selain itu, dalam satu sorti penerbangan pesawat tersebut mampu membawa bahan semai sebanyak 800 - 1.000 kg per sorti.
Sebanyak 13.000 kg bahan semai telah disiapkan selama operasi TMC ini, dan akan ditambah jika memang masih dibutuhkan. Strategi yang digunakan yaitu melakukan redistribusi curah hujan dengan ‘mencegat’ awan-awan penghujan yang akan masuk ke wilayah Sulsel dari arah Barat.
Informasi arah angin dari BMKG menujukkan angin dominan bergerak dari Barat yang membawa massa uap air yang cukup masif. Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga 21 Januari 2023, untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di Sulsel.