ERA.id - Pendukung Anies Baswedan yang tergabung dalam Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies), mendeklarasikan pengurus di tingkat Kota Solo. Mereka optimis bisa meraih suara di Kota Solo dan Jawa Tengah, yang dikenal sebagai 'kandang banteng'.
Presidium Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Anies Koordinator Wilayah Jawa Tengah, Sapto Widodo membenarkan Kota Solo disebut sebagai 'kandang banteng'.
Namun sebutan ini lebih tepat untuk menguatkan secara psikologis. Sebab secara data, sebutan 'kandang banteng' tidak tepat.
”Kandang banteng ini menurut saya hanya permainan psikologis. Sebab berbeda jika mereka bermain dengan angka,” katanya dalam pelantikan pengurus DPD Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) Kota Solo, Minggu (15/1/2023).
Ia menjelaskan, jika merujuk pada perolehan kursi di tingkat DPD Jawa Tengah, PDIP hanya memperoleh 34 persen. ”Ini faktual dan tidak bisa dibantah. Jadi tidak bisa dikatakan dominan. Sebab mereka mungkin bisa memenangkan gubernur, tapi tidak bisa membuat perda,” ucapnya.
Sedangkan perolehan kursi di tingkat kabupaten atau kota, rata-rata di Jawa Tengah hanya memperoleh 29 persen. Menurutnya masih banyak peluang bagi pesaing dari PDIP untuk memperoleh suara di Jawa Tengah.
”Semua masih 50:50, semua bisa kalah, semua bisa menang. Makanya supaya bisa menang, harus bisa menyusun strategi dan barisan yang disusun bisa tepat,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPD Anies Kota Solo Abi Ibrahim tak memungkiri jika Kota Solo disebut sebagai 'kandang banteng'. Meski begitu, ia berharap hingga 2024 mendatang semua tetap berjalan dengan kondusif.
Saat ditanya terkait target perolehan suara, ia menargetkan dari 14 ribu hingga 18 ribu pemilih memberikan suaranya untuk Anies Baswedan. ”Kandang banteng nggak apa-apa. namanya juga pertempuran. Kami akan berusaha dari 'kandang banteng' jadi 'kandangnya' Anies Baswedan,” katanya.
Selain DPD Anies Kota Solo, ada pula simpul-simpul lainnya yang mendukung Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden 2024 mendatang. ”Ada 10 simpul, kami koordinasi saja,” ucapnya.
Sebagai informasi, selama ini Kota Solo dan Jawa Tengah dikenal dengan sebutan 'kandang banteng', sebab Jawa Tengah dikenal sebagai basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).