Dikira Penculik Anak, Penjual Jaket di Muratara Dipukuli Warga, Awalnya dari Kabar Hoaks

| 14 Feb 2023 11:31
Dikira Penculik Anak, Penjual Jaket di Muratara Dipukuli Warga, Awalnya dari Kabar Hoaks
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum melihat kondisi mobil milik pedagang yang rusak akibat amukan massa.

ERA.id - Sejak Senin (6/2/2023) silam, sebuah kabar hoaks yang beredar di Facebook, membuat lima warga Garut yang menjual jaket kulit di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, digebuki warga karena dikira sebagai komplotan penculik anak.

Akibatnya, korban mengalami kerugian fisik dan material. Kasus tersebut selanjutnya ditangani oleh kepolisian, hingga akhirnya korban bisa kembali pulang ke Garut.

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum pun membantu pedagang nahas itu. "Saya memberikan bantuan ala kadarnya, tak besar," kata Uu Ruzhanul Ulum saat mengunjungi salah seorang korban, Yusep Maulana di Perumahan Griya Rancapari, Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Garut, Senin (13/2/2023).

Bantuan itu, kata Uu, sebagai bentuk perhatian dan turut prihatin kepada korban. Uang tersebut bisa digunakan apa saja, termasuk memperbaiki mobil korban yang dirusak warga Musi Rawas.

"Apakah uang yang diberikan kepada beliau untuk mobil atau apa, itu terserah karena memang semuanya kewenangan ada di Pak Yusep," katanya.

Uu mengatakan pihaknya akan membantu kemudahan untuk mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program lainnya.

Ia berharap bantuan modal itu bisa mendorong kembali semangat berjualan yang akhirnya bisa mendapatkan penghasilan untuk menghidupi kebutuhan hidup keluarganya.

"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak BJB untuk bantuan permodalan bagi korban, baik dengan KUR maupun skema permodalan lainnya yang memungkinkan," katanya.

Mantan Bupati Tasikmalaya itu turut prihatin kepada lima warga Garut yang berprofesi sebagai pedagang jaket kulit mendapatkan perlakuan penganiayaan dan perusakan akibat sebaran hoaks tentang maraknya penculikan.

"Yang kami sesalkan adalah aksi main hakim sendiri dari masyarakat, atas informasi yang belum jelas benar salahnya, pun jika memang terbukti salah, maka tidak dibenarkan aksi main hakim sendiri," kata Uu.

Rekomendasi