ERA.id - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dibuat menangis oleh Eni, penjual rambutan yang ditemani oleh anaknya di Indramayu, Jawa Barat.
Dedi menceritakan dalam perjalanan ke Kabupaten Indramayu, dia tak sengaja menemukan Eni yang jualan rambutan bersama anaknya, Atep.
Di tengah guyuran hujan deras, ibu tersebut termenung menunggu pembeli datang ke jongko beratapkan terpal di pinggir jalan Kampung Pansor, Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu miliknya.
Cara berdagang Eni pun cukup unik. Dia menjual rambutan satu ikat dengan harga variasi, asal ada lebih untung dari modal Rp6.000 per satu ikat.
Saat itu, Dedi kemudian menawar rambutan tersebut di bawah harga modal sebesar Rp3.000,00 per ikat. Dia berdalih rambutan itu akan dijual kembali Rp4.000—Rp5.000 yang keuntungannya untuk anak-anak yatim.
Setelah dihitung, terdapat 22 ikat rambutan yang belum laku terjual. Jika dikalkulasikan, Eni rugi Rp66 ribu karena menjual rambutan di bawah harga modal.
Untuk menguji keikhlasan Eni, Dedi lalu beralih dengan meminta rambutan tanpa harus membayar. Lagi-lagi Eni pun mempersilakannya.
Di tengah obrolan, Dedi kemudian menanyakan suami Eni yang ternyata sedang menggembala domba. Selain menggembala domba, suaminya bekerja sebagai buruh serabutan.
Dari penghasilan yang minim tersebut, Eni bisa menabung untuk modal berjualan rambutan. Ketika bercerita soal anak, mata Eni berkaca-kaca. Rupanya anak paling besar meninggal dunia karena kesetrum.
Singkat cerita, Dedi pun meminta ibu dan anaknya memasukkan rambutan ke dalam mobil. Tak diduga, Eni dan Atep malah memasukkan seluruh rambutan tersebut. Mendengar ucapan keikhlasan Eni, Dedi langsung memberikan sejumlah uang.
Eni kaget menerima uang jutaan tersebut langsung menangis dan memeluk Dedi. Begitu pula sebaliknya, Dedi juga menangis tersedu-sedu saat dipeluk oleh seorang yang memiliki hati ikhlas.
"Ini keren banget. Orang kaya punya banyak uang belum tentu rela seperti ibu ini yang memberikan semuanya. Ibu yang sehat, ya, terus semangat, ya," katanya.