Intip Sejarah Nama Jalan Gajah Mada di Kota Cimahi, Sudah Ada Sejak Era Orde Baru

| 05 Mar 2023 08:40
Intip Sejarah Nama Jalan Gajah Mada di Kota Cimahi, Sudah Ada Sejak Era Orde Baru
Jalan Gajah Mada di Kota Cimahi (Reza Deny/Era.id)

ERA.id - Kota Cimahi yang berada di tanah Sunda ternyata memiliki jalan yang dinamai Gajah Mada, sosok Mahapatih Majapahit, kerajaan di Jawa yang ketika itu terlibat perang dengan Kerajaan Sunda.

Bahkan nama Jalan Gajah Mada yang berada di wilayah RW 20, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah sudah ada jauh sebelum diresmikannya Jalan Majapahit dan Prabu Hayam Wuruk di Kota Bandung.

Ketua Komunitas Tjimahi Heritage Machmud Mubarok mengatakan, berdasarkan literasi yang dimilikinya penamaan Gajah Mada sebagai nama jalan di kawasan tersebut hampir berbarengan dengan pembangunan Masjid ABRI sekitar tahun 1976-an.

"Orde baru tahun 1976 hampir berbarengan dengan pembangunan Puree dan Masjid ABRI dikasih namanya menjadi Jalan Taman Gajah Mada," kata Mahmud saat dihubungi pada Sabtu (4/3/2023).

Jalan Gajah Mada di Kota Cimahi memang hanyalah jalan lingkungan yang tak begitu banyak dilalui pengendara dan tak setenar jalan lainnya. Namun jalan itu memiliki sejarah. Terlebih di sekitarnya dikelilingi rumah-rumah bekas tentara KNIL.

Rumah-rumah dinas yang bernuansa arsitek Belanda itu masih utuh dan tidak mengalami perubahan. Meskipun kondisinya sudah terlihat ada pelapukan. Namun beberapa di antaranya masih dihuni oleh warga.

Machmud menerangkan, sebelum dinamai Gajah Mada yang dikenal sebagai Panglima Perang itu, pada masa penjajahan Belanda kawasan tersebut merupakan taman yang diberinama Wilhelmina Park. Ia merupakan salah seorang Ratu dari Kerajaan Belanda.

Perempuan bernama lengkap Wilhelmina Helena Paulina Marie van Orange-Nassau merupakan anak dari Raja Willem III, yang merupakan pimpinan Kerajaan Belanda sejak tahun 1890 hingga 1948.

Keberadaan Taman Wilhelmina di Cimahi ini seakan ingin menggarisbawahi bahwa kota seluas 40,37 kilometer meter persegi ini tak bisa dilepaskan dari bagian sejarah pemerintahan kolonial Belanda di masa lampau.

Penamaan Gajah Mada di jalan tersebut menurut Machmud berasal dari rumah dinas Polisi Militer yang berada di kawasan tersebut. Seperti diketahui, topeng Gajah Mada sendiri dijadikan sebagai simbol Polisi Militer Angkatan Darat.

Namun sebelum dihuni para Anggota Polisi Militer kalau itu, rumah-rumah tua penuh sejarah di kawasan tersebut merupakan rumah dinas para tentara KNIL. Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya tahun 1945, kemudian tahun 1949 Belanda menyerahkan kedaulatannya.

"Sekitar tahun 1950 Belanda menyerahkan aset. Nah sejak itu mulai ditempati anggota POM untuk nemaptin rumah dinas itu. Cuma belum disebut Taman Gajah Mada," terang Machmud.

Menurut Machmud, disematkannya nama dari unsur kerajaan Jawa di tanah Sunda agar tidak terjadi perselisihan antara kedua suku tersebut. Pasalnya, Jawa dan Sunda memiliki cerita sejarah yang kurang menyenangkan pada masa lampau.

Tak harmonisnya hubungan Sunda dan Jawa ketika terjadinya tragedi Perang Bubat pada abad ke-14 Masehi. Namun, kata dia, keberadaan Jalan Gajah Mada di Cimahi itu seperti mematahkan stigma tak harmonisnya suku Jawa dan Sunda ketika itu.

Rekomendasi