Siswa SD Tewas Diserang Geng Motor, Polres Sukabumi Jelaskan Kronologinya

| 05 Mar 2023 09:48
Siswa SD Tewas Diserang Geng Motor, Polres Sukabumi Jelaskan Kronologinya
Ilustrasi geng motor saat diamankan polisi. (Antara)

ERA.id - Seorang pelajar kelas VI SDN Sirnagalih diduga diserang geng motor pelajar SMP di daerah itu saat hendak pulang ke rumahnya di Kampung Citepus PAM, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Atas kejadian itu, Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi menyelidiki tewasnya anak SD tersebut. 

"Kami masih menyelidiki kasus dugaan penyerangan dan penganiayaan pada jam pulang sekolah hari ini dan mengakibatkan seorang pelajar SD berinisial Ra (12), laki-laki, meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo di Sukabumi dikutip Minggu (5/3/2023). 

Ia menjelaskan, menyebutkan kejadian ini berawal saat korban bersama beberapa rekannya hendak pulang dari sekolah dengan berjalan kaki.

Korban yang saat itu sedang berjalan kaki sempat bercanda dengan rekan-rekan sejawatnya dan sempat diberi tahu oleh penjual siomay agar tidak bercanda di pinggir jalan khawatir terserempet mobil.

Tidak berselang lama datang gerombolan oknum pelajar SMP dengan menggunakan sepeda motor dan membawa bendera mirip bendera Belanda sambil mengacungkan senjata tajam jenis celurit.

Korban yang sedang jalan kaki untuk pulang ke rumahnya tiba-tiba diserang sehingga pada bagian lehernya terluka parah.

Usai melakukan aksinya, para pelaku pun langsung kabur begitu saja meninggalkan korban.

Saat itu, korban sempat meminta tolong kepada warga sembari menangis dan memegang lehernya yang terluka parah akibat sabetan senjata tajam.

Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong dan membawanya ke RSUD Palabuhanratu.

Namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan karena luka parah yang dialaminya.

"Identitas para pelaku sudah kami kantongi dan para sedang dalam pengejaran," tambah Dian.

Jalan kaki​​​​​​​

Sementara, pedagang siomay yang kerap mangkal di SMP 3 Palabuhanratu, Aji mengatakan korban bersama rekan-rekannya setiap harinya pulang dengan cara jalan kaki dan sesekali dijemput oleh orang tuanya.

Ia pun sempat menegur korban dan rekan-rekannya agar tidak bercanda saat jalan karena khawatir tertabrak atau terserempet mobil.

Namun tidak lama tiba-tiba datang segerombolan pelajar yang diduga pelajar SMP dengan menggunakan sepeda motor dan membawa bendera serta senjata tajam.

Korban yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba diserang dan dibacok begitu saja oleh gerombolan pelajar itu. (Ant)

Rekomendasi