ERA.id - Hari Rasta (23) dipenjara usai ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap LSN (26) yang dikenalinya lewat aplikasi MiChat.
Korban diperkosa dibunuh tersangka di dekat kandang ayam milik warga Kampung Ranca Cangkuang, RT 04/01, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Pembunuhan itu berawal saat tersangka menyewa korban yang belakangan diketahui berprofesi sebagai seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjajakan jasanya melalui aplikasi MiChat.
Motif aksi pembunuhan sadis terhadap Lisnawati ternyata karena tersangka ingin merampok barang berharga milik korban. Hasilnya ia berhasil membawa emas, ponsel, serta uang Rp2,5 juta milik korban.
Dari pengakuan tersangka yang dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Cimahi, ia mengaku sudah empat kali melakukan aksi tersebut dengan modus serupa melalui aplikasi MiChat. "Sudah empat kali (memesan PSK melalui MiChat lalu merampok korbannya)," kata Hari saat ditanya wartawan.
Tersangka menjalankan modus yang sama terhadap semua korbannya. Di mana dia menggunakan akun MiChat palsu dan memesan perempuan penjajak seks dengan harga tinggi.
Setelah itu tersangka meminta korbannya untuk bertemu di tempat sesuai keinginannya. Setiap beraksi, Hari selalu membawa senjata tajam untuk mengancam korban-korbannya.
Semua korbannya disetubuhi lalu ia rampas barang berharganya dengan ancaman senjata tajam. "Semuanya di luar (di kebun), soalnya biar gampang kabur setelah ambil barang korban," ucap Hari.
Sementara itu Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono didampingi Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan modus tersangka menjerat korbannya di aplikasi MiChat yakni menawarkan harga lebih tinggi.
"Untuk korbannya ini diiming-imingi dengan tarif yang lebih tinggi dari biasanya. Kemudian di TKP, pelaku langsung menodong dan mengancam korban," ucap Aldi.
Dari empat aksi perampasan dan perkosaan terhadap para korbannya, Aldi mengatakan hanya korban Lisnawati saja yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
"Untuk korban-korban sebelumnya tidak sampai meninggal dunia dan tidak ada yang melaporkan perampasan itu. Jadi korban-korban lainnya itu hanya diambil barangnya saja dengan modus yang serupa melalui MiChat," kata Aldi.
Aldi menyebut pihaknya masih bakal mendalami kemungkinan adanya korban selain empat orang yang diakui oleh tersangka. "Korbannya ada empat, jadi korban yang meninggal ini yang ke empat. Tapi akan terus didalami apakah ada korban lain selain yang empat orang ini atau tidak," kata Aldi.