Slamet 'Dukun Pengganda Uang' di Banjarnegara Bunuh dan Kubur Korbannya Sendirian

| 05 Apr 2023 10:00
Slamet 'Dukun Pengganda Uang' di Banjarnegara Bunuh dan Kubur Korbannya Sendirian
Momen Slamet diminta untuk mengingat lubang tempat menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023) sore. (Antara)

ERA.id - Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengaku Mbah Slamet yang mengaku dukun pengganda uang di Banjarnegara bekerja sendiri dalam membunuh korbannya.

Kata Hendri, sebelum korban dieksekusi dengan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas (potasium sianida), lubang kubur korbannya belum disiapkan.

"Lubang tersebut digali sendiri oleh tersangka setelah korban dipastikan telah meninggal dunia," terang Hendri dalam konferensi pers di lokasi penguburan jenazah korban, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa sore kemarin.

Sementara tersangka lainnya yang berinisial BS hanya menjadi perantara yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet.

BS-lah yang mengunggah info di Facebook jika Mbah Slamet bisa menggandakan uang. "Jadi peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta," katanya.

Disinggung mengenai 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, Kapolres mengatakan satu jenazah berinisial PO yang pertama kali ditemukan dan merupakan korban terakhir sebelum kasus terungkap, telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat, sedangkan sembilan jenazah lainnya ditemukan pada hari Senin (3/4) kemarin.

Sesudah autopsi, sembilan jenazah lainnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4). "Kalau memang nantinya masih kami butuhkan lagi, bisa kami bongkar kembali. Sedangkan yang dua ini (jenazah yang baru ditemukan, red.), nanti malam kami autopsi," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, tersangka Slamet menceritakan kronologi pembunuhan, mulai keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan.

Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban sambil diberi minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas.

Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban. Terkait dengan peran tersangka BS, Slamet memastikan jika yang bersangkutan tidak mengetahui pembunuhan tersebut.

Rekomendasi