9 Orang Terluka Akibat Kebakaran Kapal Feri di Perairan Merak Banten, Ini Penyebabnya

| 07 May 2023 09:18
9 Orang Terluka Akibat Kebakaran Kapal Feri di Perairan Merak Banten, Ini Penyebabnya
Kapal feri KMP Royce 1 milik PT DLB terbakar di Perairan Merak. (Antara)

ERA.id - Sebanyak sembilan orang mengalami luka ringan akibat kebakaran kapal feri KMP Royce 1 saat berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni pada Sabtu, (6/5/2023) sekira pukul 15.45 WIB. 

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto membenarkan adanya kesembilan korban yang saat ini sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.

"Sampai saat ini korban luka ringan sebanyak sembilan orang, terdiri dari empat orang dirawat di RSKM Cilegon dan lima orang luka ringan dirawat di Puskesmas Merak," ujar saat dihubungi ERA.id, Sabtu (6/5/2023).

Didik menjelaskan, berdasarkan manifestasi terdapat ratusan penumpang yang menaiki kapal yang berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni tersebut dan berhasil diselamatkan.

"Jumlah penumpang sesuai manifestasi, pejalan kaki lima orang (dua laki-laki dan tiga perempuan), penumpang dalam kendaraan 135 orang," katanya.

"Laki-laki dewasa 108 orang, perempuan dewasa 21 orang, anak-anak enam terdiri dari lima anak laki-laki dan satu anak perempuan. Jumlah keseluruhan kendaraan sebanyak 79 unit," sambungnya.

Didik menambahkan, atas hal itu tidak ada korban yang meninggal dan api sudah dipadamkan serta kapal telah dievakuasi ke Pelabuhan Merak.

"Kami masih dalam penyelidikan lebih lanjut penyebab terjadinya kebakaran kapal KMP Royce 1," jelasnya.

Penyebab Terbakarnya Kapal Fery 

KMP Royce 1 milik PT DlB mengalami kebakaran saat berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung pada Sabtu (6/52023) sekira pukul 15.45 WIB. 

Insiden kapal feri terbakar tersebut diduga karena adanya satu unit bus yang mengalami kebakaran. 

"Ada satu unit bus di dalam kapal mengalami kebakaran. Jadinya kapal feri KMP Royce 1 pun ikut kebakar," ujar Kepala Kantor SAR Banten, Adil Triyanto. 

Proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari Basarnas, Lanal Banten, Polairud Banten, KPLP Banten, BPTD, ASDP Merak, PMI dan Nelayan setempat. 

"Proses evakuasi selesai pada pukul 17.30 WIB. Untuk jumlah korban selamat masih dalam pendataan petugas," ucap dia.

Adil menambahkan, alat yang digunakan dalam proses evakuasi yakni rescue car, KN Sar Tetuka, RIB 02 Banten, Palsar Air, dan Palsar komunikasi.

Rekomendasi